Kenang Soeharto, Din Syamsuddin Sebut Era Jokowi Benturkan Pancasila dengan Agama

Menurutnya, rezim Soeharto lebih baik dalam mengatur pemerintahan lantaran mampu menghidupkan nilai-nilai agama ke dalam Pancasila.

Riki Chandra
Kamis, 10 Juni 2021 | 13:12 WIB
Kenang Soeharto, Din Syamsuddin Sebut Era Jokowi Benturkan Pancasila dengan Agama
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/9/2018) sore. [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]

SuaraSumbar.id - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin membanding-bandingkan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemimpin Orde Baru, Presiden Soeharto.

Din curiga pemerintahan era Jokowi ingin membenturkan Pancasila dengan agama. Menurutnya, rezim Soeharto lebih baik dalam mengatur pemerintahan lantaran mampu menghidupkan nilai-nilai agama ke dalam Pancasila.

“Yang paling penting adalah Pak Harto mendudukan Pancasila dan agama secara proporsional. Agama menyatu dengan Pancasila. Pancasila menyatu dengan agama. Tidak membenturkannya dan apalagi menyapihnya,” kata Din seperti dikutip dari Terkini.id - jaringan Suara.com, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya, Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila tak mungkin menghilangkan nilai-nilai agama di masyarakat. Dia pun mengaku masyarakat saat ini sangat merindukan sosok pemimpin seperti Presiden Soeharto yang dijuluki sebagai bapak Pembangunan.

Baca Juga:Mobilitas Tinggi, Jokowi Sebut ABK Pelabuhan Sunda Kelapa Wajib Disuntik Vaksin

“Sekarang ini yang berbahaya adalah ingin memisahkan Pancasila dari agama. Tidak mungkin negara Pancasila akan menghapus agama. Maka kita akan mengenang kebaikan-kebaikan Pak Harto,” ungkapnya.

Din Syamsuddin juga menyebut jika Soeharto sangat mengedepakan kepentingan agama dalam membangun pemerintahannya.

“Era ini, pembangunan terlalu difokuskan pada infrastruktur fisik. Sementara nonfisik terabaikan. Era Soeharto agama sangat di kedepankan. Termasuk kerukunan antarumat beragama. Bahkan ada kecenderungan merajut sebagai pencipta solidaritas,” kata Din.

Din juga menambahkan, kerukunan antarberagama juga saat ini tidak lagi terjaga sehingga gampang terjadi konflik di tengah masyarakat.

“Nah ini yang kurang dilakukan pemimpin setelahnya. Yang bahkan mendorong terjadinya perpecahan di kalangan umat beragama bahkan dalam satu agama,” ucap Din.

Baca Juga:Bahas Pancasila, Mantan Ketum Muhammadiyah Sebut Soeharto Lebih Baik Dari Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak