SuaraSumbar.id - Kasus penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Sebanyak 9 orang tewas dalam peristiwa berdarah itu.
Dilansir dari VOA Indonesia, pejabat penegak hukum di San Jose, California, AS membenarkan 9 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka pada Rabu (26/5/2021) dalam penembakan di fasilitas pemeliharaan kereta.
Juru bicara Kantor Sheriff Santa Clara Russell Davis mengatakan, polisi menanggapi beberapa laporan penembakan di dekat halaman pemeliharaan rel ringan Valley Transportation Authority (VTA) di San Jose sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat.
Ia mengatakan, sejumlah penyelidik berada di tempat kejadian dan meminta orang-orang untuk menghindari daerah tersebut.
Baca Juga:Dorr..dorr! Penembakan di AS kembali Terjadi, 9 Orang Tewas
Menurut Davis, penembak termasuk di antara yang tewas, namun tidak memberikan rincian tentang bagaimana ia meninggal, jumlah total korban atau berapa banyak yang terluka.
Ketua dewan VTA Glenn Hendricks dalam konferensi pers yang sama menyebut insiden itu sebagai "tragedi yang mengerikan," dan menyampaikan duka cita kepada keluarga VTA. Walikota San Jose Sam Liccardo menyebutnya "momen yang sangat kelam".
Selama jumpa pers Gedung Putih, Wakil juru bicara Pers Karine Jean Pierre mengatakan Gedung Putih memantau situasi dan menawarkan bantuan dengan cara apapun yang memungkinkan. Ia mengatakan Amerika "mengalami epidemi kekerasan senjata baik dalam penembakan massal maupun yang meninggal akibat kekerasan senjata setiap hari yang tidak menjadi berita utama nasional.”
San Jose adalah kota berpenduduk sekitar satu juta orang tepat di sebelah selatan daerah Teluk San Francisco. Kota ini dianggap sebagai jantung Silicon Valley, pusat inovasi teknologi global dan lokasi beberapa perusahaan teknologi terbesar di Amerika. (Suara.com)
Baca Juga:Dua Polisi Irlandia Jadi Korban Penembakan, Pelaku Langsung Dikepung Helikopter