Vaksinasi Tertinggi di Dunia, Kasus Covid-19 Negara Ini Malah Melonjak

Meningkatnya kasus Covid-19 Seychelles memaksa pemerintah setempat untuk kembali memberlakukan lock down.

Riki Chandra
Selasa, 11 Mei 2021 | 10:15 WIB
Vaksinasi Tertinggi di Dunia, Kasus Covid-19 Negara Ini Malah Melonjak
Vaksinator memberikan suntikan vaskin Covid-19 dalam acara vaksinasi massal petugas pelayanan publik, TNI hingga wartawan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (26/2/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraSumbar.id - Sebuah negara kepulauan beriklim tropis di Samudra Hindia bernama Seychelles yang berdekatan dengan Afrika, menjadi negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi di dunia. Anehnya kasus infeksi virus corona di negeri itu kembali meningkat pekan lalu.

Diberitakan Bloomberg, Senin (10/5/2021), kasus Covid-19 di Seychelles meningkat dua kali lipat pada pekan ini. Padahal, Seychelles adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang sudah divaksin dibandingkan dengan negara lain.

Seychelles memang negara kecil. Populasinya kurang dari 100.000 jiwa. Per 3 Mei kemarin, sudah hampir 70.000 orang yang menerima suntikan pertama vaksin Covid-19. Sementara sekitar 50.000 orang sudah menerima dua suntikan vaksin Covid-19.

Seychelles menggunakan dua jenis vaksin. Pertama adalah vaksin Sinopharm dari Tiongkok yang digunakan pada 57 persen penduduk yang sudah dua kali disuntik. Kedua adalah Covishield, vaksin Covid-19 buatan India di bawah lisensi Astrazeneca.

Baca Juga:Tingkat Vaksinasi Tertinggi di Dunia, Negara Ini Alami Lonjakan Covid-19

Kementerian Kesehatan Seychelles mengatakan pada Senin bahwa sebanyak 2.486 penduduknya sedang terinfeksi Covid-19. Dari jumlah itu, 37 persen sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19. Pada pekan lalu, jumlah kasus aktif di negeri itu sekitar 1.068.

Meningkatnya kasus Covid-19 Seychelles memaksa pemerintah setempat untuk kembali memberlakukan lock down. Sebelumnya langkah penguncian wilayah dilakukan pada Desember 2020 kemarin.

Belum diketahui varian virus corona apa yang kini dominan di negara itu. Tetapi menurut Daniel Lucey, pakar kesehatan pada Sekolah Kedokteran Dartmouth Geisel, Amerika Serikat varian Covid-19 Afrika Selatan, yang dikenal dengan nama B.1.351 sudah beredar di Seychelles sejak Februari lalu.

Sejauh ini diketahui bahwa vaksin Astrazeneca sudah terbukti kurang efektif melawan varian Covid-19 Afrika Selatan ini. Karenanya pemerintah Afrika Selatan telah membatalkan penggunaan vaksin ini dan menggantinya dengan vaksin Johnson & Johnson.

Belum diketahui seefektif apa vaksin Sinopharm melawan varian Covid-19 Afrika Selatan, yang kini juga sudah terdeksi ada di Indonesia. (Suara.com)

Baca Juga:Ketua DPR: Jangan Sampai Terjadi Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini