Riki Chandra
Senin, 15 Desember 2025 | 16:18 WIB
Proses pemakaman 10 jenazah korban banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam di TPU Sungai Jariang, Kamis (11/10/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Curah hujan tinggi tingkatkan risiko bencana lanjutan di Sumatera Barat.

  • Gubernur minta warga daerah rawan segera meningkatkan kewaspadaan.

  • BMKG tetapkan status waspada di sebelas wilayah Sumbar.

SuaraSumbar.id - Bencana susulan masih berpotensi terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Pasalnya, intensitasi hujan masih tinggi hingga hari ini, Senin (15/12/2025).

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana lanjutan yang dapat terjadi sewaktu-waktu akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut.

Menurut Mahyeldi, curah hujan di berbagai daerah di Ranah Minang masih tergolong tinggi dan berpotensi memicu kejadian bencana baru, terutama di kawasan rawan.

"Mengingat intensitas hujan sejumlah wilayah di Sumbar masih tergolong tinggi, kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan," kata Mahyeldi.

Imbauan tersebut sejalan dengan informasi dari BMKG Sumbar melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman.

BMKG menyebutkan wilayah Sumatera Barat masih berada pada periode puncak musim hujan hingga akhir 2025, sehingga risiko bencana susulan Sumbar dinilai masih cukup tinggi dalam beberapa waktu ke depan.

Mahyeldi meminta warga yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai, lereng perbukitan, serta kawasan rawan longsor untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat juga diimbau memanfaatkan posko pengungsian terdekat hingga kondisi cuaca kembali membaik.

"Ini penting untuk meminimalisir risiko. Pascabencana akhir November lalu, banyak sungai mengalami pendangkalan akibat sedimen banjir bandang dan belum seluruhnya dinormalisasi, sehingga sangat mudah meluap saat hujan deras," ujar Mahyeldi.

Ia menjelaskan, hingga saat ini pemerintah daerah masih memprioritaskan penggunaan alat berat untuk membuka akses jalan di sejumlah wilayah terdampak. Kondisi tersebut membuat proses normalisasi sungai belum dapat dilakukan secara maksimal, sehingga potensi luapan air masih tinggi saat hujan lebat terjadi.

Sementara itu, BMKG Sumbar telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Senin (15/12/2025). BMKG memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang sejak siang hari di sebagian besar wilayah Sumbar.

BMKG juga menetapkan status peringatan dini cuaca Waspada untuk 11 wilayah, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Dharmasraya, serta Kota Padang Panjang.

Selain itu, hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi mulai pukul 11.00 WIB di Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, dan Solok Selatan. Kondisi tersebut berpotensi meluas ke sejumlah kecamatan lain di Solok, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, dan Dharmasraya.

Pemerintah daerah kembali mengingatkan masyarakat agar terus memantau informasi resmi demi mengantisipasi bencana susulan Sumbar. (Antara)

Load More