-
Pemkab Agam bangun hunian sementara bagi ratusan keluarga terdampak.
-
TNI dilibatkan percepat pembangunan hunian untuk penyintas banjir bandang.
-
Kerugian bencana Agam capai ratusan miliar rupiah secara keseluruhan.
SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam mempercepat pembangunan hunian sementara untuk ratusan keluarga yang kehilangan rumah akibat bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Upaya itu dilakukan agar para penyintas bencana bisa segera menempati tempat tinggal yang lebih layak setelah rumah mereka rusak berat diterjang banjir bandang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Agam, Muhammad Lutfi AR, mengatakan bahwa pembangunan hunian sementara dipusatkan di tiga lokasi, yakni Kayu Pasak Salareh Aia Palembayan, Linggai di Kecamatan Tanjung Raya, dan Matur Mudik di Kecamatan Matur.
Menurutnya, dana pembangunan hunian sementara tersebut berasal dari BNPB dan saat ini bantuan peralatan untuk hunian itu sedang dalam perjalanan menuju Agam.
Lutfi menjelaskan hunian sementara yang akan dibangun berbentuk rumah tumbuh tipe 21 dan layak huni. Tempat tinggal ini disediakan untuk warga yang kehilangan rumah atau mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang.
"Warga juga akan direlokasi ke lokasi yang dinilai lebih aman setelah proses penanganan darurat selesai," katanya, Jumat (12/12/2025).
Pembangunan melibatkan TNI agar penyelesaian bisa dipercepat dan para penyintas dapat segera dipindahkan ke lokasi yang lebih memadai. Total ada 410 kepala keluarga yang akan menempati hunian ini, terdiri dari 200 KK di Salareh Aia dan 210 KK di Salareh Aia Timur.
Sementara untuk warga di Tanjung Raya, Matur, dan Malalak, pendataan masih berlangsung karena ada sebagian masyarakat yang belum bersedia pindah.
Bencana banjir bandang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang melanda Agam beberapa minggu lalu menimbulkan dampak besar. Data pemerintah mencatat 192 orang meninggal dunia, 72 orang masih hilang, sembilan orang masih dirawat, dan 160 warga terisolasi. Selain itu, 4.298 warga terpaksa mengungsi di sejumlah kecamatan.
Kerusakan infrastruktur juga cukup luas, mulai dari rumah rusak ringan 493 unit, rusak sedang 359 unit, rusak berat 600 unit, hingga 67 jembatan dan 49 titik jalan yang terdampak. Fasilitas pendidikan, irigasi, bendungan, ternak, dan lahan pertanian pun mengalami kerusakan signifikan dengan total kerugian mencapai Rp682,35 miliar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
-
Kementan Minta Publik Kawal Ketat Bantuan Beras 1.200 Ton Senilai Rp16 Miliar untuk Sumatra
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Dimana Lokasi Hunian Sementara Korban Banjir Bandang Agam? Pembangunannya Dikebut Pakai Dana BNPB
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025