Riki Chandra
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:13 WIB
Alat berat mencari korban yang hilang terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Pencarian korban banjir bandang Agam diperpanjang 15 hari ke depan.

  • Tim gabungan kerahkan alat berat untuk percepat proses pencarian.

  • Total kerugian bencana mencapai lebih dari Rp682 miliar.

     

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), resmi memperpanjang pencarian korban banjir bandang selama 15 hari ke depan.

Langkah ini diambil karena masih terdapat 72 warga yang belum ditemukan setelah bencana besar melanda sejumlah kecamatan di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Agam, Muhammad Lutfi AR, mengatakan keputusan itu diambil setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Tim SAR.

“Kita telah melakukan koordinasi dengan Tim SAR dan kita bakal memperpanjang untuk 15 hari kedepan dalam mencari korban yang masih hilang,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

Perpanjangan ini membuat operasi pencarian di tiga kecamatan terdampak terus dilanjutkan. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan masih menyisir lokasi-lokasi yang diperkirakan menjadi titik tertimbunnya korban akibat banjir bandang.

Pencarian juga menggunakan alat berat untuk membersihkan material dan pepohonan yang menumpuk.

“Berkemungkinan korban tertimbun di lumpur yang mengendap di sekitar pemukiman warga yang rusak akibat banjir bandang. Kita berharap korban segera ditemukan,” kata Lutfi.

Data Pemkab Agam menyebutkan, 72 korban yang masih hilang tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Palembayan 66 orang, serta satu orang di Lubuk Basung yang terseret arus Sungai Batang Antokan.

Sementara itu, 190 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, terbanyak di Kecamatan Palembayan dengan 138 orang.

Selain korban jiwa, bencana banjir bandang juga menyebabkan kerusakan besar. Sebanyak 4.117 warga terpaksa mengungsi, 13 orang masih menjalani perawatan, dan 988 warga terisolir.

Kerusakan rumah tercatat 493 unit rusak ringan, 359 rusak sedang, dan 600 rusak berat. Infrastruktur lain yang terdampak antara lain 11 tempat ibadah, 67 jembatan, dan 49 titik jalan.

Kerusakan fasilitas pendidikan mencapai 99 unit, irigasi 125 unit, bendungan 16 unit, serta kerugian sektor peternakan dan pertanian yang tercatat mencapai ribuan ekor ternak mati dan 1.813 hektare lahan rusak.

Total kerugian akibat rangkaian bencana banjir bandang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung itu mencapai Rp682,35 miliar.

Dengan perpanjangan masa pencarian ini, Pemkab Agam berharap seluruh korban banjir bandang yang masih hilang dapat segera ditemukan. (Antara)

Load More