Riki Chandra
Kamis, 04 Desember 2025 | 16:02 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pengungsi banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (4/12/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Gibran prioritaskan perlindungan penuh bagi warga rentan pengungsian.

  • Pemerintah percepat pemulihan fasilitas penting pascabencana besar.

  • Distribusi logistik dilakukan melalui darat, laut, dan danau.

     

SuaraSumbar.id - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa warga rentan harus menjadi kelompok yang paling diprioritaskan selama berada di lokasi pengungsian bencana.

Hal itu ditegaskan Gibran saat meninjau korban banjir bandang yang masih mengungsi di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (4/12/2025).

Gibran meminta semua pihak, mulai dari BNPB hingga pemerintah daerah, memastikan kebutuhan dasar terpenuhi secara layak.

“Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), pemerintah daerah dan lainnya untuk diperhatikan makannya tiga kali sehari, air bersih dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.

Putra sulung Jokowi itu menekankan kembali bahwa lansia, ibu hamil, anak-anak dan balita sebagai warga rentan harus mendapatkan perlindungan maksimal.

Gibran juga menyebut bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian khusus pada pemulihan sektor pendidikan, terutama fasilitas belajar yang rusak diterjang banjir bandang.

Selain itu, kunjungan ke tiga provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh) dilakukannya untuk mempercepat pemulihan daerah terdampak.

Langkah tersebut, menurutnya, merupakan komitmen pemerintah untuk memastikan warga rentan di wilayah terdampak mendapatkan layanan optimal.

“Bapak dan ibuk tidak sendiri, kami terus hadir ke lapangan dalam memastikan kondisi,” kata Gibran.

Menurutnya, percepatan perbaikan sarana komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, dan jalan menjadi fokus utama agar distribusi bantuan dapat kembali lancar.

“Saya diperintahkan oleh presiden untuk melakukan percepatan pemulihan daerah dalam distribusikan logistik bantuan melewati jalur darat, laut dan udara. Informasi yang saya terima akan disampaikan ke presiden,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Agam Benni Warlis merinci kondisi terkini pascabencana: 169 korban meninggal dunia, 86 orang hilang, 35 dirawat, dan sekitar 12.800 warga mengungsi.

Ia menambahkan bahwa data warga hilang kemungkinan bertambah karena banyak laporan belum masuk. Kerusakan infrastruktur juga meluas, mencakup jalan, jembatan, lahan pertanian, hingga pemukiman.

Penyaluran logistik dilakukan melalui jalur darat, laut, dan Danau Maninjau menuju pengungsian yang terisolasi, termasuk Nagari Sungai Batang dan Tanjung Sani.

Usai meninjau pengungsian, Gibran bersama rombongan meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang di Sawah Laweh, Jorong Kayu Pasak. Upaya-upaya ini disebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjamin keselamatan warga rentan di wilayah bencana. (Antara)

Load More