-
Pemprov Sumbar berlakukan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat.
-
Mahyeldi tekankan keselamatan siswa sebagai alasan penghentian tatap muka.
-
Sekolah wajib jalankan PJJ dan dapat memperpanjang sesuai kondisi daerah.
SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memutuskan siswa SMA/SMK dan SLB untuk belajar dari rumah dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama tiga hari.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan keselamatan pelajar dan tenaga pendidik di tengah meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi yang telah merenggut banyak korban jiwa.
Dalam Surat Edaran (ES) Gubernur Sumbar Mahyeldi, pembelajaran jarak jauh diterapkan mulai 27 hingga 29 November 2025, menggantikan aktivitas belajar tatap muka yang dinilai tidak aman akibat intensitas hujan tinggi, banjir, dan longsor di sejumlah wilayah.
Menurut Mahyeldi, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Keputusan beralih ke pembelajaran jarak jauh merupakan langkah yang perlu diambil dalam kondisi tanggap darurat bencana.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan belajar dapat ditunda atau dialihkan bila situasi di lapangan mengancam keselamatan siswa dan guru.
“Dalam situasi seperti ini, keselamatan adalah prioritas utama. Kewajiban kita memastikan seluruh masyarakat berada dalam kondisi aman,” ujar Mahyeldi, Kamis (27/11/2025).
Gubernur menyebut status Tanggap Darurat Bencana memberi ruang bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah adaptif demi melindungi masyarakat.
Ia juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah maupun petugas di lapangan.
“Insya Allah, dengan kehati-hatian dan kebersamaan, kita bisa melewati masa ini dengan baik,” katanya.
Pemprov Sumbar terus melakukan pemantauan intensif dan membuka kemungkinan bahwa kebijakan pembelajaran jarak jauh akan diperpanjang apabila kondisi cuaca belum membaik.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi, menambahkan bahwa Surat Edaran Nomor 300.2.1/7371/SEK/DISDIK-2025 telah diteruskan ke seluruh kepala sekolah melalui cabang dinas masing-masing. Ia memastikan bahwa meski tatap muka ditiadakan, sekolah tetap wajib menjalankan PJJ secara penuh selama masa penyesuaian.
Selain itu, kepala sekolah diberikan fleksibilitas penuh untuk memperpanjang PJJ apabila daerahnya masih berada dalam kondisi rawan bencana.
“Keputusan kepala sekolah sangat menentukan, karena merekalah yang paling memahami situasi dan kondisi di lapangan,” ujar Habibul.
Ia berharap seluruh guru tetap memberikan layanan pembelajaran terstruktur dan proporsional memakai platform digital. Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh agar proses pendidikan tetap berlangsung di tengah masa darurat.
Tag
Berita Terkait
-
Bareng YESNOW, Zoe Levana Dorong Anak SLB Tampil Percaya Diri
-
Dari Sampah Sekolah Jadi Pakan Gratis: Kisah 3 Siswa SMA Atasi Krisis Pangan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Pemprov Sumbar Resmi Liburkan Siswa SMA/SMK dan SLB ke Sekolah, 3 Hari Belajar dari Rumah!
-
Banjir Bandang Jalur Padang-Bukittinggi: 7 Korban Ditemukan Tewas, Diduga Warga Lembah Anai!
-
Update Korban Banjir Bandang Malalak Agam: 10 Orang Meninggal Dunia, 5 Warga Belum Ditemukan!
-
Wamen Fahri Hamzah Optimis 3 Juta Rumah Tercapai 5 Tahun, Asosiasi Developer Syariah Siap Kolaborasi
-
Tumpukan Mobil usai Banjir Bandang Terjang Perumahan di Padang, Banyak Kendaraan Terbawa Arus!