Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 22:20 WIB
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy, saat menyambangi BMKG BIM Padang Pariaman. [Dok. Biro Adpim Pemprov Sumbar]
Baca 10 detik
  • Wagub Sumbar minta informasi cuaca ekstrem disampaikan cepat dan akurat.
  • BMKG perkuat koordinasi untuk mitigasi potensi bencana hidrometeorologi Sumbar.
  • Warga diminta patuhi peringatan dini demi keselamatan bersama.

SuaraSumbar.id - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy, mengunjungi BMKG Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (24/11/2025). Hal itu dilakukannya untuk memastikan penyampaian informasi cuaca ekstrem berjalan cepat, akurat, dan terkoordinasi di seluruh daerah.

Dalam pertemuan itu, Vasko menerima paparan lengkap mengenai dinamika atmosfer, potensi hujan lebat, serta kecepatan angin dari pihak BMKG. Ia menegaskan bahwa distribusi informasi cuaca ekstrem harus disampaikan secepat mungkin ke pemerintah daerah dan masyarakat, terutama di kawasan rawan bencana.

“Dalam situasi cuaca yang dinamis seperti saat ini, kecepatan informasi adalah kunci. Pemda perlu menerima data real-time, dan masyarakat pun harus mendapatkan peringatan dini agar dapat meminimalisir risiko,” ujar Vasko yang turut didampingi Kalaksa BPBD Sumbar, Erasukma Munaf.

Vasko juga meminta BMKG memperkuat koordinasi dengan BPBD, Dishub, serta pemerintah kabupaten dan kota untuk memastikan seluruh pihak bergerak dalam satu komando.

Menurutnya, penyampaian informasi cuaca ekstrem yang tepat waktu sangat berpengaruh pada keselamatan masyarakat, baik terkait potensi banjir, longsor, maupun gangguan transportasi darat, laut, dan udara.

“Kita ingin memastikan semua instansi bekerja dalam satu frekuensi. Tidak boleh ada data yang terlambat atau tidak tersampaikan. Ini menyangkut keselamatan warga dan kelancaran aktivitas publik, koordinasi lintas sektor harus lancar,” tegasnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa BMKG akan terus memperbarui peringatan dini secara berkala dan meningkatkan layanan data cuaca kepada Pemprov Sumbar serta instansi terkait lainnya.

Berdasarkan pantauan BMKG, potensi cuaca ekstrem di Sumbar diperkirakan berlangsung hingga 27 November, meski intensitasnya mulai menunjukkan penurunan.

"Intensitasnya sudah mulai menurun, masyarakat harus tetap waspada. Terkait perkembangan selanjutnya, nanti akan kami update kembali," ujar Desindra.

Usai berkoordinasi dengan BMKG, Wagub bergerak menuju Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, untuk meninjau masyarakat terdampak banjir.

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan warga agar tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG.

“Cuaca masih sangat dinamis, keselamatan harus diutamakan. Ikuti peringatan BMKG dan arahan petugas di lapangan,” ujarnya.

Vasko menyebut koordinasi lintas lembaga, termasuk BPBD, Dinas Sosial, pemerintah nagari, dan relawan, akan terus diperkuat.

Ia menegaskan percepatan penanganan korban harus berjalan bersamaan dengan mitigasi jangka panjang, mengingat banjir Sumbar bukan peristiwa tunggal.

“Banjir ini bukan kejadian tunggal. Kita perlu mempercepat normalisasi sungai dan penguatan mitigasi agar masyarakat lebih terlindungi ke depan,” ujar Vasko.

Load More