-
Warga dievakuasi setelah muncul laporan aktivitas tanah bergerak mengkhawatirkan.
-
Pengungsian dilakukan sebagai langkah antisipasi keselamatan warga dan tidak ada korban.
-
BPBD dan aparat gabungan membantu evakuasi dan pemantauan kondisi lokasi.
SuaraSumbar.id - Puluhan warga Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang (BKCR), Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa mengungsi sementara setelah muncul laporan aktivitas tanah bergerak di kawasan rawan longsor di bibir Ngarai Sianok.
Langkah cepat dilakukan pemerintah kelurahan untuk meminimalkan risiko, mengingat lokasi pemukiman warga berada di daerah yang rentan pergerakan tanah.
Lurah BKCR, Westi Wismar, menyebut laporan awal mengenai tanah bergerak diterima sekitar pukul 10.00 WIB dari warga yang merasakan perubahan pada kontur tanah di sekitar rumah mereka.
Kondisi itu dinilai cukup berbahaya sehingga sekitar 60 warga segera dievakuasi dari zona rawan.
“Laporan diterima dari warga pada jam 10.00 WIB, sekitar 60 orang diungsikan sementara waktu untuk menghindari kejadian buruk,” kata Westi, Senin (24/11/2025).
Westi menjelaskan bahwa lokasi pemukiman warga yang mengungsi berada tepat di sudut Ngarai Sianok, sehingga potensi risiko meningkat ketika muncul tanda-tanda tanah bergerak. Hingga kini, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa.
“Tidak ada korban atau belum ada laporan kerusakan, langkah pengungsian dilakukan untuk antisipasi,” ujarnya.
Selain warga setempat, puluhan mahasiswa dan pelajar yang tinggal di rumah kos sekitar kawasan rawan juga ikut dievakuasi. Mereka diminta meninggalkan bangunan untuk mencegah kemungkinan terjadinya longsor susulan akibat tanah bergerak.
“Warga mengungsi di kantor lurah dan masjid yang berada di daerah relatif aman,” tambah Westi.
Pemerintah setempat meminta warga tetap berada di tempat pengungsian sampai situasi dipastikan stabil dan risiko pergerakan tanah di Ngarai Sianok benar-benar menurun. Penanganan lanjutan akan dikoordinasikan setelah hasil pemeriksaan geologi dan keamanan struktural permukiman diterima. (Antara)
Berita Terkait
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Erupsi, Gunung Semeru Ditetapkan Berstatus Awas
-
Evakuasi Korban Bencana Tanah Longsor di Banjarnegara
-
Banjarnegara Dilanda Longsor Besar: 48 Rumah Hancur, Pencarian Korban Terus Dikebut
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Heboh Tanah Bergerak di Ngarai Sianok Bukittinggi, Puluhan Warga Mengungsi!
-
Banjir di Tarusan Pesisir Selatan Putus Akses Painan-Padang!
-
Mahyeldi Imbau Warga Sumbar Siaga Cuaca Ekstrem, Gawat Darurat Hidrometeorologi!
-
Wenny, Sang Penghubung Ekonomi Desa: Dari Bengkel Kecil Menjadi AgenBRILink Andal
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!