-
BKSDA Sumbar tangani empat konflik satwa liar di Agam.
-
Tiga harimau sumatera dan satu beruang madu terlibat.
-
Petugas terus pantau lokasi dan imbau warga tetap waspada.
SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) menangani empat konflik satwa liar di Kabupaten Agam sepanjang Oktober 2025.
Konflik tersebut melibatkan tiga harimau sumatera dan satu beruang madu yang muncul di sekitar permukiman warga di empat nagari berbeda.
“Empat konflik tersebut berupa harimau sumatera tiga kejadian dan beruang madu satu kejadian,” kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, Kamis (23/10/2025).
Ade menjelaskan, konflik pertama terjadi pada Minggu (5/10) di Lubuk Alung, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, ketika warga menemukan seekor beruang madu berkeliaran di area kebun. Sementara itu, tiga konflik lainnya melibatkan harimau sumatera di lokasi berbeda.
Peristiwa pertama terjadi di Batu Gadang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, pada Minggu (12/10/2025) dini hari. Konflik berikutnya terjadi di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, pada Selasa (6/10/2025). Kasus terakhir terjadi di Paninggiran Bawah, Nagari Nan Limo, Kecamatan Palupuh, pada Rabu (22/10/2025).
Menurut Ade, tim gabungan yang terdiri dari petugas BKSDA, Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dari beberapa nagari, Centre for Orangutan Protection (COP), serta mahasiswa Kehutanan Universitas Riau (UNRI) telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan verifikasi lapangan dan mitigasi konflik.
“Petugas melakukan pemeriksaan jejak, cakaran, serta memantau pergerakan satwa menggunakan kamera trap, drone termal, dan alat pemantau lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan konflik di Lubuk Alung dan Koto Rantang telah dihentikan karena satwa liar tersebut sudah menjauh dari permukiman warga. Namun, upaya penanganan masih berlangsung di Koto Tinggi dan Nagari Nan Limo karena keberadaan harimau masih terdeteksi di sekitar lokasi.
“Konflik di Nan Limo kita terima saat tim menuju Koto Tinggi. Saat itu, kita langsung membagi dua tim untuk penanganan,” jelasnya.
Ade mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti panduan keamanan, seperti tidak beraktivitas sendirian di kebun, melakukan kegiatan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, serta mengandangkan ternak di malam hari untuk mencegah konflik satwa liar.
Upaya mitigasi terus dilakukan BKSDA Sumbar untuk mengurangi potensi konflik harimau sumatera dan beruang madu di wilayah Agam, seiring meningkatnya interaksi antara manusia dan satwa liar akibat penyusutan habitat alami. (Antara)
Berita Terkait
-
Unit K-9 Polri Jadi Andalan di Medan Sulit Pencarian Korban Banjir Agam
-
Pasca Banjir Bandang, Debit Sungai Nanggang di Palembayan Agam Naik Lagi
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
'Bapak-Ibu Tidak Sendiri', Momen Haru Gibran Tenangkan Korban Banjir Bandang di Agam
-
Naik Motor Trail, Gibran Tembus Lokasi Terisolir Banjir Bandang Agam Bawa Buku Catatan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Memutihkan Wajah, Paling Ampuh dan Harga Terjangkau
-
5 Body Lotion Kolagen Murah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Kencang dan Lembap!
-
Citra Satelit Ungkap Hulu Sungai Rusak Parah, Diduga Pemicu Longsor di Sumbar
-
Pejabat Dharmasraya Ditahan Kejari, Diduga Korupsi Anggaran Daerah
-
Menteri PU Usulkan Rp 13 Triliun untuk Rekonstruksi Sumbar, Target Percepatan Penanganan Bencana