-
Klaim Yusril minta tangkap relawan Jokowi terbukti hoaks.
-
Foto dan narasi unggahan TikTok tidak sesuai konteks aslinya.
-
TurnBackHoax pastikan tidak ada bukti pernyataan resmi Yusril.
SuaraSumbar.id - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, meminta agar relawan Jokowi yang membuat gaduh ditangkap dan dibubarkan.
Narasi itu disebarkan akun TikTok @blagu.38. Berikut narasinya:
"Kami minta relawan Jokowi yang buat gaduh harus ditangkap dan dibubarkan karena tugas relawan itu membantu bencana alam, membantu orang miskin, bukan buat gaduh. Anda harus tahu, Prabowo tidak punya relawan karena Pemilu sudah selesai."
Benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta TurnBackHoax, foto-foto yang ditampilkan itu ternyata tidak memiliki kaitan dengan klaim yang disebarkan.
Foto pertama menampilkan Yusril dengan latar pemberitaan Kompas.com berjudul “Soal Peluang Masuk Kabinet Prabowo, Yusril: ‘Insya Allah’ jika Diberi Amanah” yang tayang pada Oktober 2024.
Foto kedua ditemukan dalam artikel di awall.id berjudul “Jadi Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Didampingi Sejumlah Pengacara Kondang” yang tayang pada Maret 2024.
Sedangkan foto ketiga, yakni potret resmi Yusril berjas hitam, berasal dari Wikipedia.
Lebih lanjut, Tim TurnBackHoax mengetikkan kata kunci “Yusril minta tangkap dan bubarkan relawan Jokowi” di mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan media kredibel yang memuat pernyataan seperti yang diklaim oleh akun TikTok tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, unggahan yang menarasikan bahwa Menko Yusril Ihza Mahendra meminta relawan Jokowi yang membuat gaduh untuk ditangkap dan dibubarkan merupakan konten menyesatkan (misleading content).
Tidak ada bukti, pernyataan resmi, maupun pemberitaan dari media arus utama yang mendukung klaim tersebut. Foto-foto yang digunakan juga merupakan hasil suntingan dan pengambilan dari konteks berbeda.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, terutama yang melibatkan tokoh publik, agar tidak memperkuat penyebaran hoaks politik menjelang masa transisi pemerintahan.
Berita Terkait
-
Pelajar Jakarta Jadi Duta Damai Digital, Siap Perangi Ujaran Kebencian di Media Sosial
-
Pemerintah Tindak Tegas Jaringan Narkoba di Lapas, Ribuan Petugas Dimutasi ke Nusakambangan
-
Ditantang Gentleman, Begini Balasan Menko Yusril soal Surat Delpedro Marhaen di Penjara
-
Tulis Surat Jelang Praperadilan Besok, Delpedro Marhaen Tantang Menko Yusril: Semoga Anda Gentlemen!
-
Menlu Bantah Media Israel yang Sebut Prabowo akan Kunjungi Negaranya: Buktinya Kita Pulang Hari Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
255 Perusahaan di Padang Tak Daftarkan Karyawan ke BPJS Kesehatan, Pemkot Ancam Tutup Usaha!
-
Bantah Praktik Pembalakan Liar di Hutan Sipora Mentawai, PT BRN: Merugikan Masyarakat!
-
Rejeki Akhir Bulan Buat yang Belum Gajian! Klaim Saldo Gratis Sebar ShopeePay Sekarang
-
Kapan Awal Ramadhan 2026 versi Muhammadiyah? Serentak di Seluruh Dunia
-
CEK FAKTA: Yusril Minta Tangkap dan Bubarkan Relawan Jokowi, Benarkah?