-
Osteoporosis pada pria lebih mematikan dibanding kanker prostat.
-
Hanya sedikit pria lanjut usia menjalani pemeriksaan kepadatan tulang.
-
Skrining dini penting cegah patah tulang dan kecacatan permanen.
SuaraSumbar.id - Osteoporosis bukan hanya ancaman bagi wanita. Studi terbaru mengungkap bahwa osteoporosis pada pria justru bisa menyebabkan komplikasi serius bahkan lebih fatal daripada kanker prostat.
Sekitar satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis sepanjang hidupnya, dan seperempat di antaranya menderita patah tulang pinggul.
Spesialis geriatri di Durham VA Health Care System dan Duke University, Dr. Cathleen Colon-Emeric, mengatakan bahwa tingkat pemeriksaan osteoporosis pada pria jauh lebih rendah dibandingkan wanita.
“Pria tidak sebaik wanita dalam pemulihan. Pria berusia 50 tahun lebih mungkin meninggal akibat komplikasi patah tulang osteoporosis mayor daripada kanker prostat,” ujarnya.
Menurut Colon-Emeric, tingkat kematian pria setelah mengalami patah tulang meningkat hingga 25 persen sampai 30 persen hanya dalam satu tahun pertama. Kondisi ini juga sering menyebabkan disabilitas jangka panjang dan rawat inap berkepanjangan.
Penelitian terhadap 3.000 veteran berusia 65 hingga 85 tahun di pusat kesehatan Urusan Veteran North Carolina dan Virginia menunjukkan hanya 2 persen pria di kelompok kontrol yang pernah menjalani pemeriksaan kepadatan tulang.
Namun, dari peserta yang bersedia menjalani pemindaian, sekitar separuhnya diketahui mengidap osteoporosis atau osteopenia, kondisi awal pengeroposan tulang.
Asosiasi seperti Endocrine Society dan American Society for Bone and Mineral Research menyarankan agar semua pria di atas usia 70 tahun dan mereka yang berusia di atas 50 tahun dengan faktor risiko melakukan skrining kepadatan tulang.
Namun, American College of Physicians dan United States Preventive Services Task Force menilai bukti skrining pria masih belum cukup kuat.
Karena osteoporosis kerap tanpa gejala, banyak pria tidak menyadari bahwa tulangnya sudah rapuh hingga terjadi patah tulang.
“Jika Anda mengalami patah tulang setelah usia 50 tahun, Anda harus menjalani pemindaian tulang, itu salah satu indikator utamanya,” kata Eric Orwoll dari Oregon Health and Science University.
Meski uji klinis menunjukkan obat osteoporosis dapat meningkatkan kepadatan tulang pada pria, penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk memastikan apakah terapi tersebut dapat benar-benar menurunkan risiko patah tulang.
Selain itu, faktor seperti riwayat keluarga, jatuh, artritis reumatoid, hipertiroidisme, penyakit Parkinson, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan turut meningkatkan risiko.
“Sejumlah obat juga memengaruhi kepadatan tulang, terutama steroid dan obat kanker prostat,” tambah Colon-Emeric.
Ia menyarankan perubahan gaya hidup sehat seperti olahraga rutin, asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, serta berhenti merokok dan mengurangi alkohol. Namun, menurutnya, hal itu belum cukup untuk membalikkan kerusakan tulang yang sudah terjadi.
Tag
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Parfum Pria di Indomaret yang Wanginya Disukai Wanita, Murah Tapi Elegan
-
5 Rekomendasi Sepatu Pria Semi-formal yang Nyaman Dipakai Ngantor Seharian
-
5 Rekomendasi Shampo yang Cocok untuk Pria Rambut Ikal dan Kering, Mudah Ditemukan
-
5 Parfum Aroma Hutan untuk Pria Petualang, Wangi Earthy yang Bikin Kesan Misterius dan Dewasa
-
5 Rekomendasi Sepatu Gym untuk Pria, Aman untuk Squat hingga Angkat Beban
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Janji Gubernur Jabar KDM di Padang, Bangun Kampung Baru untuk Korban Bencana Banjir Bandang
-
Curhat Korban Banjir Bandang Agam di Pengungsian: Kami Butuh Hunian Sementara Pak Presiden Prabowo!
-
Update Korban Longsor Pasaman Barat: 2 Orang Meninggal Dunia, 3 Belum Ditemukan!
-
Pemprov Sumbar Perketat Pengawasan Arus Padang-Solok via Sitinjau Lauik, Begini Pola Rekayasanya
-
Gubernur Sumbar Desak Pemotongan TKD 2026 Dibatalkan: Kami Butuh untuk Penanganan Pasca Bencana!