Riki Chandra
Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:09 WIB
Menara setinggi 80 meter mempercantik Masjid Raya Sumbar. [Suara.com/B. Rahmat]
Baca 10 detik
  •  ASITA Sumbar usul Satgas Pariwisata cegah bencana wisata lokal.

  • Kolaborasi lintas instansi dorong tata kelola pariwisata lebih profesional.

  • Gubernur Sumbar Mahyeldi dukung pembentukan Satgas untuk tingkatkan hospitality Sumbar.

SuaraSumbar.id - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumatera Barat (Sumbar) mengusulkan pembentukan Satgas Pariwisata Sumbar untuk menata sistem dan regulasi sektor pariwisata agar lebih terarah dan profesional.

Langkah ini dinilai penting untuk mendorong pengembangan pariwisata yang lebih elegan, inovatif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

"Perlu langkah-langkah nyata untuk menjadikan pariwisata Sumbar lebih elegan, inovatif, dan sesuai tuntutan zaman," kata Ketua ASITA Sumbar, Darmawi, Selasa (14/10/2025).

Menurut Darmawi, Satgas Pariwisata Sumbar nantinya harus melibatkan lintas instansi, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, Dinas Pariwisata, Satpol PP, kepolisian, hingga para pelaku wisata.

Kolaborasi lintas sektor ini dianggap penting agar pengelolaan pariwisata di Sumatera Barat dapat berjalan dengan standar yang jelas dan profesional.

ASITA juga memberikan sejumlah masukan strategis kepada pemerintah daerah, termasuk terkait mitigasi bencana pariwisata.

Menurut Darmawi, 90 persen permasalahan yang muncul di sektor wisata bukan disebabkan oleh bencana alam, melainkan oleh “bencana pariwisata”, yaitu kekecewaan wisatawan terhadap pengalaman berwisata yang tidak menyenangkan.

"Bencana pariwisata bisa muncul kapan saja, mulai dari pelayanan di bandara hingga interaksi pengunjung dengan pelaku wisata seperti agen perjalanan, operator tur, maupun pemandu," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa edukasi pelaku pariwisata menjadi hal krusial agar potensi bencana wisata dapat diminimalkan.

Selain itu, ASITA juga mendorong adanya regulasi yang jelas, baik dalam bentuk peraturan daerah maupun surat edaran gubernur, untuk menata ekosistem pariwisata dari hulu hingga hilir.

Dengan begitu, seluruh aspek mulai dari mobilisasi wisata, pemanduan, hingga operasional agen perjalanan akan memiliki standar yang terukur.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyambut positif langkah ASITA. Ia menilai bahwa peningkatan hospitality atau keramahan masyarakat menjadi elemen penting dalam menciptakan pariwisata yang berkesan dan nyaman bagi wisatawan.

“Terkait rencana pembentukan Satgas Pariwisata Sumbar yang diusulkan ASITA, kami telah menugaskan Dinas Pariwisata untuk menindaklanjuti dan mengkaji secara detail usulan tersebut. Nanti akan disusun usulan konkretnya,” ujar Mahyeldi.

Langkah pembentukan Satgas ini diharapkan mampu menciptakan sistem kerja terpadu yang memperkuat daya saing pariwisata Sumatera Barat di tingkat nasional maupun internasional, sekaligus mencegah munculnya “bencana wisata” yang bisa merugikan citra daerah. (Antara)

Load More