- Polisi tunggu hasil laboratorium dugaan keracunan program MBG.
- Semua pasien stabil dan sudah pulang dari RSUD Padang Panjang.
- Investigasi kelalaian pengolahan dan pendistribusian MBG masih berproses.
SuaraSumbar.id - Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana, memastikan seluruh pasien yang diduga mengalami keracunan makanan program MBG di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), sudah dalam kondisi stabil dan diperbolehkan pulang.
Pihak kepolisian bersama unsur terkait masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut.
“Terkait perkembangan, mohon bersabar, kita menunggu hasil laboratorium,” ujar Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana, Rabu (8/10/2025).
Berdasarkan informasi dari RSUD Padang Panjang, kasus dugaan keracunan MBG ini mulai terdeteksi sejak siang hingga malam hari.
Pada pukul 12.30 WIB, terdapat 11 siswa yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), seluruhnya dalam kondisi stabil dan sudah dipulangkan.
Kemudian, pada pukul 16.00 WIB, dua siswa datang dengan gejala serupa dan juga diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan.
Selanjutnya, pada pukul 18.00 WIB, terdapat enam siswa yang datang ke RSUD, disusul delapan siswa lainnya pada pukul 19.00 WIB.
“Semua pasien yang datang dengan dugaan keracunan sudah dalam kondisi stabil dan sudah diperbolehkan pulang,” jelas AKBP Kartyana.
Pihak kepolisian bersama Forkopimda Padang Panjang telah melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Investigasi sementara mengarah pada kemungkinan adanya kelalaian dalam proses persiapan bahan makanan, pengolahan, hingga pendistribusian MBG.
“Terkait kemungkinan adanya kelalaian mulai dari persiapan bahan makanan, pengolahan, packing hingga distribusi MBG oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), saat ini penanganannya masih berproses oleh tim gabungan dengan dinas terkait,” kata Kapolres.
Diketahui, pelaksanaan program MBG di Kota Padang Panjang, khususnya di wilayah Kecamatan Padang Panjang Timur, dilakukan oleh Yayasan Maarif sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pihak kepolisian menegaskan akan menindaklanjuti hasil laboratorium untuk menentukan langkah hukum berikutnya.
Hasil resmi pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk memastikan apakah insiden tersebut benar merupakan keracunan program MBG atau disebabkan faktor lain. (Antara)
Berita Terkait
-
Kinerja Polri Terbaik Ketiga Dunia, Boni Hargens Beberkan PR ke Depan
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Pasal 16 RKUHAP: Bahaya Operasi Undercover Buy Merambah Semua Tindak Pidana
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil, KPK Jelaskan Posisi Ketua KPK
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Wenny, Sang Penghubung Ekonomi Desa: Dari Bengkel Kecil Menjadi AgenBRILink Andal
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026 Viral, Benarkah?
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!