-
Satu korban keracunan makanan masih dirawat di RSUD Lubuk Basung.
-
Total 120 korban keracunan akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
-
Dinkes Agam pastikan seluruh korban mendapat perawatan medis memadai.
SuaraSumbar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat satu korban keracunan makanan akibat menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung hingga Sabtu (4/10/2025) siang.
Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, mengatakan korban tersebut merupakan siswa MTs yang masuk ke RSUD Lubuk Basung pada Kamis (2/10/2025) malam.
“Satu korban ini merupakan siswa MTs yang masuk ke RSUD Lubuk Basung pada Kamis (2/10) malam,” ujar Hendri.
Menurutnya, kondisi korban keracunan makanan sudah mulai membaik sejak dirawat, namun masih harus menjalani suntikan obat selama tiga hari ke depan.
“Korban mendapatkan suntikan obat untuk tiga hari ke depan, maka belum diperbolehkan pulang. Hari terakhir masa suntik pada Minggu (5/10), sehingga sudah bisa pulang,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (3/10/2025) pagi, terdapat 20 korban keracunan makanan yang masih dirawat di RSUD Lubuk Basung. Namun, pada Jumat siang, 19 orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka dinyatakan membaik oleh tim medis.
“Kondisi korban sudah membaik setelah mendapatkan perawatan dari tim medis RSUD Lubuk Basung,” katanya.
Hendri menyebutkan, total ada 120 korban keracunan makanan yang diduga berasal dari nasi goreng dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung.
Sebanyak 119 korban lainnya telah dinyatakan pulih setelah menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung, RSUD Lubuk Basung, dan RSIA Rizki Bunda. Para korban terdiri dari siswa TK, SD, SMP, MTs, guru, orang tua, serta balita yang berdomisili di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah.
“Korban mengalami pusing, mual, sakit perut, dan mencret beberapa jam setelah menyantap nasi goreng tersebut. Mereka kemudian dibawa ke pusat pelayanan kesehatan oleh pihak keluarga,” ujar Hendri.
Hingga kini, Dinkes Agam terus melakukan pengawasan terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan memastikan seluruh korban keracunan makanan telah mendapatkan perawatan medis yang memadai. (Antara)
Berita Terkait
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI, Solusi Praktis Naikan Level Bisnismu
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!