Riki Chandra
Jum'at, 26 September 2025 | 22:10 WIB
Ilustrasi Asam Urat. (unsplash/james rodrigues)
Baca 10 detik
  •  Hindari makanan tinggi purin untuk cegah kambuhnya asam urat.

  • Daging merah, jeroan, dan makanan laut picu kenaikan purin.

  • Minuman manis, alkohol, olahan, dan bayam perlu dibatasi.

SuaraSumbar.id - Penderita asam urat harus ekstra hati-hati dalam memilih menu harian. Penyakit asam urat muncul ketika kadar purin dalam tubuh meningkat dan berubah menjadi kristal di persendian, memicu rasa sakit luar biasa saat kambuh.

Di tengah meningkatnya kasus asam urat di Indonesia, menghindari pantangan makanan menjadi strategi kunci.

Dengan situasi ini, penting bagi penderita untuk mengenali pantangan agar asam urat tidak kambuh.

Berikut enam pantangan makanan yang sebaiknya dihindari:

1. Daging merah dan jeroan

Daging sapi, kambing, babi, serta organ dalam seperti hati dan ginjal mengandung purin tinggi. Konsumsi berlebih dapat memicu lonjakan kadar asam urat.

2. Makanan laut

Ikan seperti teri, sarden, makarel, serta kerang-kerangan dikenal sebagai tinggi purin.

3. Minuman manis kemasan

Kandungan fruktosa dalam minuman manis kemasan dapat meningkatkan produksi asam urat, serta memicu obesitas, salah satu faktor risiko kambuhnya asam urat.

4. Minuman beralkohol

Terutama bir, karena alkohol mengganggu ekskresi asam urat serta berkontribusi menaikkan kadar purin.

5. Sosis, nugget, dan makanan olahan

Makanan olahan umumnya tinggi lemak trans dan natrium. Walau tidak langsung memicu asam urat, konsumsi jenis ini dapat memperburuk kesehatan ginjal dan memicu peradangan.

6. Bayam

Meski bergizi, bayam mengandung purin dalam kadar sedang. Studi menyarankan membatasi konsumsi bayam tak lebih dari 25 gram sebanyak lima kali per minggu supaya asam urat tetap terkontrol.

“Hindari makanan tinggi purin agar asam urat tidak kambuh,” katanya.

Selain memperhatikan pantangan tersebut, penderita asam urat juga disarankan untuk mengatur pola makan sehat dan menjaga berat badan ideal.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi asam urat meningkat seiring usia: usia 35–44 tahun sebesar 6,3 persen, 45–54 tahun 11,1 persen, dan 65–74 tahun mencapai 18,6 persen.

Dengan pola hidup sehat, kontrol diet, dan penghindaran pantangan makanan ini, risiko kambuhnya asam urat dapat ditekan. Edukasi dan kesadaran masyarakat sangat penting di tengah tren kenaikan penyakit ini di Indonesia.

Load More