SuaraSumbar.id - PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) memaparkan sejumlah langkah strategis untuk mempercepat pembangunan proyek Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang-Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Proyek strategis nasional ini merupakan bagian dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan ditargetkan memasuki tahap konstruksi pada Oktober 2025.
"Untuk memperkuat komitmen percepatan pembangunan, sejumlah langkah telah kami lakukan terutama berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," ujar Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik, Michael A.P. Rumenser, Selasa (26/8/2025).
Langkah percepatan pembangunan di antaranya pengumuman peta bidang dan daftar nominatif secara bertahap mulai Agustus 2025 oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumbar selaku Panitia Pengadaan Tanah (P2T).
Selain itu, penyelesaian seluruh permasalahan lahan untuk proyek Flyover ditargetkan tuntas pada Oktober 2025.
Kerja sama lintas instansi terus diperkuat dengan menggandeng Kejaksaan Tinggi Sumbar untuk pendampingan hukum. Langkah ini bertujuan memastikan perlindungan hukum, mengantisipasi potensi sengketa, serta menjamin tata kelola proyek yang transparan dan akuntabel.
Satuan Tugas (Satgas) Investasi dan KPBU Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga memantau progres proyek ini.
Salah satu fokus utama adalah penyelesaian pengesahan desain rencana teknik terperinci dalam dua bulan ke depan, atau sebelum 14 Oktober 2025.
"Jadi, hingga kini progres persiapan pembangunan sudah berjalan sesuai rencana," kata Michael.
Saat ini proyek Flyover Sitinjau Lauik masih berada dalam tahap awal. Pekerjaan yang tengah dilakukan meliputi perbaikan jalan eksisting, pembebasan tanah, penyelesaian desain teknis, pembangunan kantor sementara, hingga uji coba pondasi untuk jembatan tiga dan empat.
Uji pondasi tersebut menjadi tahap penting untuk memastikan kekuatan struktur dan kelancaran pembangunan.
"Tahap persiapan ditargetkan selesai pada Oktober 2025 dan dilanjutkan ke proses konstruksi," tegasnya.
Proyek jalan layang ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalur Padang-Solok yang dikenal ekstrem dan rawan longsor. Kehadiran flyover ini juga diyakini akan mempercepat waktu tempuh antarwilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. (Antara)
Berita Terkait
-
Polisi Komentar Tak Berempati atas Meninggalnya Ojol Dilindas Barakuda, Berakhir Minta Maaf
-
3 Fakta Viral Penghulu di Sumbar, Berenang Seberangi Sungai Demi Layani Akad Nikah
-
5 Fakta Viral Bidan di Sumbar Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Baju Kering di Badan!
-
Wagub Vasko Ruseimy soal Perusakan Rumah Doa di Padang: Tidak Mencerminkan Nilai Minangkabau
-
8 Fakta Kapal Terbalik di Sumbar, 11 Orang Belum Ditemukan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Umumkan Pinjol Koperasi Merah Putih Bunga 0 Persen, Benarkah?
-
Pemprov Sumbar Siapkan Penerbitan Sukuk Daerah Rp 1 Triliun, Percepat Pembangunan Infrastruktur!
-
Apa Bahaya Curhat dengan AI? Ini Peringatan Psikolog yang Tak Main-main!
-
Kenapa Kasus Kanker di Usia Muda Meningkat Drastis? Ini Penjelasan Ahli
-
Bolehkah Salat Dhuha Berjamaah? Ini Jawabannya