SuaraSumbar.id - Kasus kericuhan perusakan rumah ibadah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), berakhir damai.
Sebelumnya, kasus yang terjadi pada Minggu (27/2/2025) itu viral di media sosial. Kericuhan dipicu oleh aksi warga setempat yang melakukan pembubaran aktivitas ibadah dan pendidikan agama di sebuah rumah milik salah satu jemaat GKSI.
Sejumlah warga mendatangi rumah yang digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan jemaat GKSI. Lalu, mereka membubarkan aktivitas yang sedang berlangsung dengan cara anarkis.
Ketegangan warga dengan jemaat GKSI pun terelakkan. Bahkan, dua orang anak-anak dilaporkan mengalami luka-luka dan menjadi korban dalam kericuhan tersebut.
Pasca viral, Pemkot Padang bergerak untuk melakukan mediasi di Kantor Camat Koto Tangah pada Minggu (27/7/2025) malam. Proses mediasi dihadiri langsung Wali Kota Padang, Fadly Amran.
Dalam mediasi itu, Pendeta Dachi dari GKSI menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman warga terhadap fungsi rumah tersebut.
“Sebagian warga menganggap rumah tempat pendidikan agama bagi anak-anak Kristen yang kita bina ini adalah gereja. Padahal bukan,” ujarnya.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, juga menyampaikan rasa prihatinnya atas peristiwa yang terjadi. Dia menegaskan bahwa insiden itu bukan konflik berbasis agama, tetapi karena kesalahpahaman warga terhadap aktivitas umat Kristiani.
“Pertama, kita harus memahami lukanya perasaan saudara-saudara kita yang mengalami tindakan pengrusakan, bahkan juga sampai ada korban luka. Dan ini bukan perselisihan agama, tetapi murni insiden kesalahpahaman. Dan itu sama-sama kita dengar tadi dalam mediasi,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa kesalahpahaman antara kedua pihak telah diselesaikan secara damai. Namun, terhadap tindakan yang mengandung unsur pidana, proses hukum akan tetap dijalankan sesuai peraturan yang berlaku.
“Untuk kesalahpahaman sudah clear. Bahwa insiden ini tidak terkait SARA. Untuk tindakan yang masuk ranah pidana ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” tutupnya.
Polisi Tangkap 9 Pelaku
Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam perusakan rumah doa dan fasilitas pendidikan agama milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI). Insiden tersebut terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Minggu (27/7/2025) sore.
Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Solihin, menyatakan bahwa penangkapan para pelaku dilakukan berdasarkan bukti kuat dari rekaman video yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam aksi anarkis tersebut.
"Kesembilan pelaku kami amankan berdasarkan bukti rekaman video yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam perusakan," ujarnya, Senin (28/7/2025).
Berita Terkait
-
Pandji Pragiwaksono Skakmat Menteri Agama: Satu Santri Jadi Korban Saja Sudah Terlalu Besar!
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Remaja, Mental Health, dan Agama: Saat Dunia Bising, Iman Tempat Kembali
-
Kini Legal, Apa Saja Syarat Umrah Mandiri? Ini Aturan Terbarunya
-
Pengadilan Agama Ungkap Batasan 'Bocorkan' Perceraian Artis, Tak Semua Jadi Rahasia
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
5 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Ada yang Super Mewah!
-
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit Usai Thrifting Baju Bekas, Jangan Disepelekan!
-
KAHMI Sumbar Usul Program MBG Libatkan Koperasi Sekolah dan Desa, Ini Alasannya
-
5 Makanan Pencegah Kram Otot Saat Olahraga, Nomor 3 Bikin Segar dan Cepat Pulih!
-
Ratusan Warga Betumonga Mentawai Demo Bupati hingga DPRD, Tuntut Pengakuan Hak Tanah Ulayat!