SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) menggencarkan patroli di wilayah penyangga Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam, menyusul meningkatnya suhu panas dalam beberapa pekan terakhir.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai mengintai kawasan konservasi tersebut.
“Kita meningkatkan patroli untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di daerah penyanggah Cagar Alam Maninjau,” kata Kepala Resor Konservasi II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, Senin (21/7/2025).
Dalam patroli tersebut, petugas tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat sekitar, terutama para petani. Mereka diimbau untuk tidak membakar sisa perambahan lahan yang berpotensi menyebarkan api ke wilayah hutan.
"Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tetap waspada selama musim panas berlangsung," kata Ade.
Ade menyebutkan, langkah pencegahan ini dilakukan karena cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumbar dalam beberapa minggu terakhir telah menyebabkan kondisi lahan menjadi sangat kering. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran api dengan cepat, terutama di kawasan hutan yang rawan terbakar.
“Sebelum terjadi kebakaran, kita telah mengantisipasinya dan patroli terus kita lakukan,” ujarnya.
Berdasarkan pemantauan melalui aplikasi SiPongi milik KLHK, saat ini terdeteksi dua titik api di wilayah Kabupaten Agam. Titik api tersebut terletak di Area Penggunaan Lain (APL) dan Hutan Lindung (HL) di Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari.
Menghadapi kondisi tersebut, BKSDA Sumbar telah berkoordinasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Agam Raya guna melakukan penanganan cepat dan pencegahan agar api tidak meluas ke Cagar Alam Maninjau.
“Kita telah melakukan koordinasi dengan KPHL Agam Raya, agar titik api dikendalikan sehingga tidak menyalar sampai ke kawasan Cagar Alam Maninjau,” tegas Ade.
Sebagai tambahan, berdasarkan laporan BMKG, suhu udara di sebagian wilayah Sumatera Barat diperkirakan tetap tinggi hingga akhir Juli 2025, sehingga potensi karhutla masih sangat besar. Oleh sebab itu, masyarakat diminta terus waspada dan segera melapor bila melihat tanda-tanda kebakaran di area hutan. (Antara)
Berita Terkait
-
AI Saja Tidak Cukup: Peneliti IPB Tekankan Kolaborasi Lapangan untuk Cegah Karhutla
-
Anggota Brimob Riau Meninggal, Sempat Padamkan Karhutla 3 Pekan di Rokan Hilir
-
Karhutla Kepung Sumatera-Kalimantan, Perintah Prabowo: Gempur Titik Api Pakai Teknologi Canggih!
-
Karhutla Turun 33 Persen, Tapi Presiden Prabowo Ingatkan Risiko Masih Tinggi
-
Sikap Tegas Prabowo: Bakar Hutan Disikat, Tapi Diberi 'Modal' Teknologi Canggih?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!
-
Sumbar Waspada Gempa Megathrust, Kemenkes Ungkap Penyebab Korban Jiwa Berjatuhan Saat Bencana!
-
Peringati Hari Pelanggan, Direksi BRI Hadir Temui Nasabah di Sejumlah Wilayah Indonesia
-
3 Warga Sumbar Jadi Pekerja Migran Ilegal di Kamboja, Syarat Pulang Kampung Wajib Bayar Rp 180 Juta!
-
Menghidupkan Kesusastraan Sumbar Lewat MTN Sastra Padang 2025, Hadirkan Ratih Kumala hingga A Fuadi