SuaraSumbar.id - Musim kemarau yang melanda wilayah Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), memicu peningkatan drastis jumlah kebakaran lahan.
Dalam dua bulan terakhir, tercatat hampir 100 titik api tersebar di berbagai kecamatan, menjadi perhatian serius bagi petugas pemadam kebakaran setempat.
Kepala Satuan Pol-PP dan Damkar Tanah Datar melalui Kasi Operasi dan Penyelamatan Damkar, Dendi mengatakan, kebakaran terjadi hampir setiap hari.
Kecamatan Batipuh, Lintau Buo, Salimpaung, Padang Ganting, dan Tanjung Emas menjadi wilayah yang paling sering melaporkan kebakaran lahan.
“Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, hampir 100 titik api ditemukan, baik berupa kebakaran kecil maupun kebakaran besar,” kata Dendi, Jumat (11/7/2025).
Posko Pemadaman Lintau Buo bahkan menerima empat hingga lima laporan kebakaran setiap hari, sementara Posko Batipuh mencatat dua laporan per hari. Titik api juga ditemukan di lereng Gunung Bungsu, Kecamatan Tanjung Emas, yang hingga kini belum bisa dijangkau karena medan yang sulit.
“Kondisi medan yang sulit membuat upaya pemadaman terkendala. Hingga kini api masih belum bisa dipadamkan,” ujar Dendi.
Selain kebakaran lahan, Dendi mengungkapkan bahwa sejak awal Juli ini, telah terjadi kebakaran rumah di empat lokasi berbeda di wilayah Tanah Datar. Kejadian ini memperburuk kondisi keamanan di tengah musim kemarau yang mempercepat penyebaran api.
Ia mengimbau warga untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran rumah.
"Jika pun dilakukan, kami mengimbau agar kita sama-sama menjaga api supaya tidak merembet dan menyebabkan kebakaran yang lebih luas," katanya.
Fenomena kebakaran lahan di Tanah Datar ini sejalan dengan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Juli hingga Agustus 2025. Dalam periode ini, tingkat kekeringan meningkat tajam di wilayah Sumatera Barat, sehingga potensi kebakaran semakin besar.
Dari pantauan satelit hotspot milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sumatera Barat masuk dalam kategori wilayah dengan peningkatan titik panas terbanyak di Pulau Sumatera. Hal ini menandakan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat serta kesiapsiagaan aparat terkait dalam menangani potensi bencana kebakaran.
Kebakaran lahan di Tanah Datar bukan hanya ancaman lingkungan, tetapi juga berdampak pada kualitas udara dan aktivitas ekonomi warga. Pemerintah daerah diminta untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat respons darurat agar kebakaran tidak semakin meluas. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Banjir Paksa Ribuan Siswa Libur, Disdik Sumbar Atur Ulang Jadwal Ujian Semester
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
Terkini
-
Banjir Bandang Padang Panjang, 40 Warga Masih Hilang
-
Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Soroti Macet Parah Sitinjau Lauik: Rekayasa Lalu Lintas Harus Tepat!
-
Pusdokkes Polri Kerahkan 15 Dokter Spesialis Bantu Identifikasi Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar
-
Hampir 3 Ribu Hektare Sawah di Kota Padang Terancam Kekeringan, Bendungan Rusak Diterjang Bencana!
-
Mobil Patwal Polisi Kecelakaan di Solok saat Kawal Antar Jenazah Banjir Bandang, Begini Kondisinya