SuaraSumbar.id - Enam orang jemaah haji Embarkasi Padang meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, Mekah, pada musim haji 1446 Hijriah.
Informasi itu disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar), Rifki, dalam konferensi pers yang digelar di Padang, Selasa (10/6/2025).
Menurut Rifki, total enam jemaah haji yang wafat terdiri dari tiga orang asal Provinsi Sumatera Barat dan tiga orang lainnya berasal dari Provinsi Bengkulu.
Mereka merupakan bagian dari jemaah haji Embarkasi Padang, yang tahun ini memberangkatkan lebih dari 6.000 jamaah ke Tanah Suci.
“Hingga hari ini ada enam jemaah haji asal Embarkasi Haji Padang yang wafat di Tanah Suci,” kata Rifki.
Berdasarkan data resmi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang, jemaah dari Bengkulu Selatan yang wafat bernama Saidun Basirun Sena (76).
Dia meninggal dunia pada Rabu (14/5/2025) pukul 14.15 WAS di Rumah Sakit King Salman, Madinah.
Pada hari yang sama, Syahrul Hadi Salna (70) dari Kabupaten Lebong, Bengkulu, wafat pukul 19.15 WAS di kamar hotelnya di Madinah.
Sementara Aidi Madri Umar (65), wafat pada Ahad (18/5/2025) pukul 03.45 WAS di Hotel Al Hassan, Makkah. Dia juga dari Bengkulu.
Tiga jemaah haji asal Sumbar yang wafat adalah Dayan Abu Bakar (80) dari Kabupaten Dharmasraya yang tergabung dalam kloter 11. Ia ditemukan meninggal pada 3 Juni 2025 di hotel transit Safari Wukuf, Assila Muzdalifah.
Kemudian, Nurleni Muhamad Ni (83) asal Kota Pariaman, yang wafat pada 25 Mei di sebuah hotel. Satu lagi, Yuldenis Suhar Mali (58) asal Tanah Datar, meninggal pada 4 Juni 2025 di Rumah Sakit Nasional Arab (RSNA), Mekah.
Meski duka mendalam menyelimuti, Rifki menyampaikan bahwa secara umum jumlah kematian jemaah haji Sumbar dan Bengkulu tahun ini tergolong sedikit dibanding tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat dan bandingkan dari musim haji tahun lalu, jumlah jemaah yang wafat tahun ini sangat sedikit," ungkap Rifki.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari pelaksanaan seleksi istithaah atau prosedur penilaian kesehatan dan kesiapan fisik calon jamaah yang dilakukan lebih ketat dan transparan. Istithaah menjadi syarat utama sebelum seseorang diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Yang pasti kita berduka, enam jemaah haji Embarkasi Padang wafat. Akan tetapi, setelah melewati puncak haji, jumlah yang meninggal ini termasuk sedikit karena sebelumnya bisa belasan orang,” tambah Rifki.
Ia mengungkapkan, banyak calon jemaah haji asal Sumatera Barat yang sebelumnya memohon bantuan agar diloloskan meski kondisi fisik belum sepenuhnya memenuhi syarat istithaah.
Namun, kebijakan tegas tetap diberlakukan demi menjamin keselamatan jemaah di Arab Saudi.
“Dalam proses istithaah, memang ada calon jemaah yang minta dibantu agar bisa berangkat. Tapi hal itu tidak kita lakukan karena menyangkut keselamatan mereka sendiri di Tanah Suci,” jelas Rifki yang juga menjabat sebagai Sekretaris PPIH Embarkasi Padang.
Sebagai informasi, tahun ini total jemaah haji dari Embarkasi Padang mencapai lebih dari 6.000 orang, terdiri dari jamaah asal Sumatera Barat dan Bengkulu.
Jemaah diberangkatkan dalam 15 kloter menggunakan penerbangan Garuda Indonesia melalui Bandara Internasional Minangkabau.
Hingga saat ini, seluruh jamaah yang tersisa di Tanah Suci sedang menanti jadwal pemulangan ke Tanah Air.
Kloter pertama dijadwalkan tiba pada 12 Juni 2025 dan akan langsung diarahkan ke Asrama Haji Tabing, Padang, untuk proses transit dan kepulangan ke daerah masing-masing.
Dengan adanya prosedur seleksi kesehatan yang semakin ketat serta koordinasi lintas instansi yang lebih baik, diharapkan risiko kematian jamaah haji bisa terus ditekan pada musim-musim haji berikutnya.
Kemenag Sumbar terus melakukan evaluasi dan penguatan pelayanan menyeluruh kepada seluruh jamaah agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan aman. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Periksa Kepala BPKH, KPK Kejar Aliran Dana BPIH untuk Bongkar Skema Ilegal Kuota Haji Tambahan
-
Cerita Pengabdian di Desa Manau Sembilan II dari Satria Hutan Indonesia 2025
-
7 Negara yang Warganya Gak Perlu Antre Haji: Malangnya Jadi WNI, Kuotanya Malah Dikorupsi
-
427 Siswa di Bengkulu Keracunan MBG, Pemprov Tambah Stok Obat-obatan
-
Terjadi Lagi, Giliran Ratusan Siswa di Lebong Bengkulu Diduga Keracunan MBG
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Semen Padang FC Optimistis Raih Tiga Poin Saat Hadapi PSBS Biak di Stadion Agus Salim!
-
Kota Padang Hadirkan Aplikasi Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak, Begini Cara Lapornya!
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya