SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, turun langsung menertibkan aktivitas jual beli yang dilakukan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di atas Jembatan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (4/6/2025).
Aksi tegas itu diambil Mahyeldi setelah mendapati badan jembatan Kelok 9 yang menjadi ikon Sumbar tersebut berubah fungsi menjadi lapak dagangan.
Jembatan yang seharusnya menjadi jalur lintas strategis antarprovinsi justru terlihat dipenuhi oleh tenda-tenda darurat, gerobak dagangan, hingga parkir liar kendaraan pengunjung yang datang untuk berbelanja.
Kondisi tersebut tidak hanya menimbulkan kesemrawutan, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.
Penertiban ini menjadi sorotan lantaran Jembatan Kelok 9 merupakan jalur strategis yang menghubungkan Sumbar-Riau dengan volume kendaraan tinggi setiap harinya.
Ribuan kendaraan, mulai dari mobil pribadi, hingga bus antarkota melintasi jembatan itu setiap hari. Fakta ini menjadikannya salah satu titik vital dalam perekonomian Sumatera bagian tengah.
Aktivitas pedagang yang tak terkendali di area tersebut dikhawatirkan memicu kecelakaan lalu lintas hingga mempercepat kerusakan fisik jembatan.
Aktivitas perdagangan di atas jembatan Kelok 9 dinilai sangat berisiko, baik dari sisi keselamatan pengguna jalan maupun terhadap ketahanan struktur jembatan.
Jika dibiarkan, beban tambahan dari lapak dan parkir liar berpotensi merusak komponen jembatan yang telah dirancang sesuai spesifikasi beban lalu lintas reguler.
"Ayo, segera pindah. Jangan di sini, ini berbahaya. Mohon Bapak/Ibu paham ya," ujar Mahyeldi.
Dalam pernyataannya, Mahyeldi tampak menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas utama.
Ia meminta agar seluruh pedagang bisa memahami pentingnya larangan ini demi kebaikan bersama, terutama dalam menjaga fasilitas umum yang telah dibangun dengan anggaran besar dan waktu yang panjang.
Dia juga mengingatkan bahwa larangan berjualan di area tersebut bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan infrastruktur vital jembatan Kelok 9.
Mahyeldi menilai bahwa jika tidak ada kepatuhan dari masyarakat, maka kerusakan pada jembatan bukan hanya soal teknis, tapi juga bentuk kegagalan dalam menjaga tanggung jawab sosial bersama.
Mahyeldi mengungkapkan bahwa Pemprov Sumbar sudah berulang kali mengingatkan para pedagang untuk tidak berjualan di area jembatan.
Berita Terkait
-
Berapa UMP Sumbar 2025? Kenaikannya Tak Sampai Rp 200 Ribu!
-
KPU Warning Cagub Sumbar yang Berstatus Kepala Daerah: Wajib Cuti Pilkada 2024, Jangan Pakai Fasilitas Negara!
-
Gubernur Sumbar Desak Cabut Aturan Lepas Jilbab Paskibraka di IKN: Melecehkan Ajaran Agama dan Melanggar Konstitusi!
-
Baliho Audy Joinaldy dan Arief Muhammad Ramai di Kota Padang, Sinyal Duet Maju Pilgub Sumbar 2024?
-
Profil Mahyeldi: Karier Politik Moncer, Jadi Gubernur Saat Jabat Wako Padang, Kini Maju Pilgub Sumbar dengan Wakil Baru
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Murah dan Muat Banyak Penumpang!
-
5 Fakta Siswa SMP di Sawahlunto Bunuh Diri dalam Kelas: Leher Terlilit Dasi, Tak Ada CCTV!
-
5 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Ada yang Super Mewah!
-
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit Usai Thrifting Baju Bekas, Jangan Disepelekan!
-
KAHMI Sumbar Usul Program MBG Libatkan Koperasi Sekolah dan Desa, Ini Alasannya