Mulai dari membuat perjanjian tertulis yang jelas, memeriksa kredibilitas debitur, hingga menetapkan tenggat waktu pembayaran yang masuk akal, semua langkah tersebut dapat membantu meminimalisir risiko kerugian.
Mengutip dari berbagai sumber, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan adanya perjanjian tertulis utang-piutang.
Dalam perjanjian ini, wajib dicantumkan seluruh detail transaksi seperti jumlah utang, suku bunga (jika ada), jangka waktu pembayaran, hingga cara pembayaran.
Jika terdapat jaminan utang, maka perlu juga disebutkan secara rinci dalam dokumen yang ditandatangani kedua belah pihak.
Selanjutnya, penting untuk menelusuri kredibilitas debitur. Riset sederhana seperti mengetahui riwayat pembayaran dan reputasi keuangan calon peminjam bisa menjadi penentu keputusan. Hindari memberikan pinjaman kepada orang yang belum dikenal atau yang memiliki catatan kredit buruk.
Langkah berikutnya adalah menetapkan tenggat waktu pembayaran yang jelas dan realistis. Hindari tenggat waktu yang terlalu longgar, karena hal itu bisa menimbulkan kelalaian dari pihak peminjam. Pastikan tenggat waktu disepakati bersama dan disampaikan dengan komunikasi yang baik.
Jika memungkinkan, mintalah jaminan utang sebagai bentuk perlindungan. Jaminan ini sebaiknya memiliki nilai setara dengan jumlah utang yang diberikan. Ini bisa menjadi cadangan apabila terjadi gagal bayar dari pihak debitur.
Tak kalah penting, bila nilai pinjaman cukup besar atau perjanjiannya kompleks, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli hukum.
Hal ini berguna untuk memastikan bahwa isi perjanjian sah secara hukum dan melindungi hak Anda sebagai pemberi pinjaman. Dalam kasus terjadi sengketa, ahli hukum juga bisa membantu penyelesaian secara legal.
Sebagai tambahan, simpan semua catatan yang berkaitan dengan transaksi, seperti bukti pembayaran dan komunikasi dengan debitur. Gunakan teknologi keuangan seperti aplikasi monitoring utang agar pencatatan menjadi lebih rapi dan mudah diawasi.
Selain itu, hindari membuat hutang baru sebelum yang lama dilunasi. Jika memiliki beberapa utang, prioritaskan pembayaran hutang berbunga tinggi terlebih dahulu dan usahakan untuk membayar lebih dari jumlah minimum.
Kontributor: Saptra S
Tag
Berita Terkait
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik
-
Misteri Mutilasi Mojokerto: Kronologi, Motif Cinta, dan Fakta Mengejutkan
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
10 Fakta Sadis Bekas Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Korban Dicincang Jadi Ratusan Potong!
-
Mengungkap Motif di Balik Aksi Keji Mutilasi, Begini Kata Psikolog Forensik
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Siapa Kompol Anggraini? Polwan di Pusaran Isu Skandal Selingkuh Irjen Krishna Murti
-
CEK FAKTA: Prabowo Pecat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Benarkah?
-
Hampir 10 Jam Flyover Kelok 9 Tertutup Longsor, Jalur Sumbar-Riau Kembali Normal
-
Main HP Saat BAB di Toilet Picu Risiko Ambeien, Ini Fakta Penelitian!
-
CEK FAKTA: Rekrutmen CPNS Kementerian Imigrasi 2025, Tautannya Beredar!