Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 07 April 2025 | 13:51 WIB
Tulang belulang seorang pria dibunuh dan dimutilasi di Pesisir Selatan sejak 2023. Baru terungkap tahun 2025. [Dok. Istimewa]

Mulai dari membuat perjanjian tertulis yang jelas, memeriksa kredibilitas debitur, hingga menetapkan tenggat waktu pembayaran yang masuk akal, semua langkah tersebut dapat membantu meminimalisir risiko kerugian.

Mengutip dari berbagai sumber, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan adanya perjanjian tertulis utang-piutang.

Dalam perjanjian ini, wajib dicantumkan seluruh detail transaksi seperti jumlah utang, suku bunga (jika ada), jangka waktu pembayaran, hingga cara pembayaran.

Jika terdapat jaminan utang, maka perlu juga disebutkan secara rinci dalam dokumen yang ditandatangani kedua belah pihak.

Selanjutnya, penting untuk menelusuri kredibilitas debitur. Riset sederhana seperti mengetahui riwayat pembayaran dan reputasi keuangan calon peminjam bisa menjadi penentu keputusan. Hindari memberikan pinjaman kepada orang yang belum dikenal atau yang memiliki catatan kredit buruk.

Langkah berikutnya adalah menetapkan tenggat waktu pembayaran yang jelas dan realistis. Hindari tenggat waktu yang terlalu longgar, karena hal itu bisa menimbulkan kelalaian dari pihak peminjam. Pastikan tenggat waktu disepakati bersama dan disampaikan dengan komunikasi yang baik.

Jika memungkinkan, mintalah jaminan utang sebagai bentuk perlindungan. Jaminan ini sebaiknya memiliki nilai setara dengan jumlah utang yang diberikan. Ini bisa menjadi cadangan apabila terjadi gagal bayar dari pihak debitur.

Tak kalah penting, bila nilai pinjaman cukup besar atau perjanjiannya kompleks, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli hukum.

Hal ini berguna untuk memastikan bahwa isi perjanjian sah secara hukum dan melindungi hak Anda sebagai pemberi pinjaman. Dalam kasus terjadi sengketa, ahli hukum juga bisa membantu penyelesaian secara legal.

Sebagai tambahan, simpan semua catatan yang berkaitan dengan transaksi, seperti bukti pembayaran dan komunikasi dengan debitur. Gunakan teknologi keuangan seperti aplikasi monitoring utang agar pencatatan menjadi lebih rapi dan mudah diawasi.

Selain itu, hindari membuat hutang baru sebelum yang lama dilunasi. Jika memiliki beberapa utang, prioritaskan pembayaran hutang berbunga tinggi terlebih dahulu dan usahakan untuk membayar lebih dari jumlah minimum.

Kontributor: Saptra S

Load More