SuaraSumbar.id - Pembebasan lahan kawasan hutan lindung untuk proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik masih dalam proses di Kementerian Kehutanan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat (Sumbar), Medi Iswandi mengatakan, Gubernur Sumbar Mahyeldi, telah menandatangani rekomendasi dan meneruskannya ke Kementerian Kehutanan pada 1 Februari 2024.
"Gubernur sudah menandatangani rekomendasi yang diteruskan kepada Kementerian Kehutanan pada 1 Februari untuk lahan milik pemerintah, yakni kawasan hutan lindung," ujar Medi Iswandi, Rabu (12/3/2025).
Menurut Medi, sebelum rekomendasi tersebut dikirimkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar telah melakukan pengukuran lahan. Hasil pengukuran ini kemudian diberikan kepada gubernur sebelum akhirnya dikirim ke kementerian.
Selanjutnya, Menteri Kehutanan akan mengeluarkan izin pinjam pakai kawasan hutan kepada Hutama Karya Indonesia (HKI) selaku perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang-Solok.
"Kami memfasilitasi HKI secara maksimal agar proses pembebasan lahan ini dapat berjalan sesuai target," katanya.
Secara keseluruhan, HKI menargetkan pembebasan lahan tuntas pada Juni 2025. Ini mencakup baik lahan kawasan hutan yang dipinjam pakai maupun lahan milik masyarakat yang harus diganti.
"Proses penggantian lahan milik masyarakat juga sedang berjalan," ungkapnya.
Saat ini, HKI telah memulai pekerjaan pada beberapa titik yang telah selesai pembebasan lahannya, termasuk lahan milik negara.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, yang bermitra dengan Kementerian BUMN, memastikan proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik tetap berjalan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Pemerintah akan mencicil pembayaran kepada Hutama Karya selama 10 tahun ke depan. Skema ini menjadi solusi agar pembangunan strategis di daerah tetap berjalan di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat," ujar Andre Rosiade.
Kebut Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik
Pengerjaan tahap pertama Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang-Solok dijadwalkan dimulai pada Maret 2025. Proyek ini dipercepat guna meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalur nasional yang dikenal ekstrem serta rawan kecelakaan.
"Paling cepat pengerjaan akan dimulai setelah kontrak ditandatangani, sekitar Maret 2025," ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, Kamis (16/1/2025).
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik rencananya akan diawali dengan prosesi peletakan batu pertama sebelum Idul Fitri 2025.
Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.
Jalan layang ini diharapkan menjadi solusi bagi kondisi jalur nasional yang sering mengalami kecelakaan akibat rem blong serta ancaman longsor dari perbukitan di sepanjang rute tersebut, terutama saat musim penghujan.
Selain itu, jalur ini merupakan penghubung utama distribusi logistik antara Sumbar dan Provinsi Jambi.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap finalisasi kontrak yang sedang disiapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kontraknya paling lambat selesai Februari, sehingga awal Maret pengerjaan bisa dimulai," jelasnya.
Lebih lanjut, Andre Rosiade menekankan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik akan berdampak besar dalam memperlancar arus logistik ke dan dari Sumatera Barat.
Infrastruktur ini juga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi di jalur tersebut.
"Kami berharap proyek ini menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan mendukung perekonomian Sumatera Barat," ungkapnya.
PT Hutama Karya memastikan pengerjaan tahap pertama Flyover Sitinjau Lauik akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pihak terkait.
Proyek ini masuk dalam prioritas utama guna memenuhi kebutuhan infrastruktur mendesak di Sumatera Barat.
Berita Terkait
-
Kapan Flyover Sitinjau Lauik Mulai Dibangun? Ini Penjelasannya
-
Pemprov DKI Gencar Tanam Mangrove di Hutan Lindung dan Hutan Produksi, Ini Manfaatnya!
-
Download MOD Bussid MAP Sitinjau Lauik, Ini Link Unduh dan Cara Pasang Jalur Ekstrem Daerah Padang
-
Detik-detik Truk Gagal Nanjak di Sitinjau Lauik, Seret Mobil hingga Ringsek
-
Profil Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Rombongannya Hampir Jadi Korban Longsor
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Maarten Paes Gabung Timnas Indonesia, FC Dallas: Garuda Memanggil!
Terkini
-
Jejak Harimau Betina yang Kakinya Cacat di Agam, Masuk Perangkap Usai Setahun Konflik dengan Warga dan Mangsa Ternak!
-
Heboh Mahasiswi Unand Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos, Ini Penjelasan Polisi
-
Kapan Pembebasan Hutan Lindung Flyover Sitinjau Lauik Selesai? Ini Penjelasan Bappeda Sumbar
-
Warga Bukittinggi Oplos Gas Elpiji Bersubsidi, Beraksi Sejak 2020 dan Begini Modusnya
-
Dilengkapi AI dan Kamera Paling Canggih, Galaxy S25 Series Jadi Travel Buddy Terbaik