Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 13 Februari 2025 | 13:19 WIB
Jay Kim, Executive Vice President and Head of Customer Experience Office, Samsung Mobile eXperience. [Istimewa]

SuaraSumbar.id - Samsung Electronics Co., Ltd memperkenalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) melalui Galaxy S25 di ajang Galaxy Unpacked 2025 yang digelar di San Jose, Amerika Serikat. Teknologi AI yang diperkenalkan kali ini memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dengan memproses berbagai input seperti suara, teks, dan gambar secara bersamaan.

"Kami berupaya meminimalkan langkah yang diperlukan untuk memasukkan input sambil memaksimalkan output. Kami juga mempelajari bagaimana konsumen menggunakan smartphone mereka, mengidentifikasi potensi kasus penggunaan bersama mitra, dan mengintegrasikan semuanya ke dalam perangkat kami untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi konsumen," kata Jay Kim, Executive Vice President and Head of Customer Experience Office, Samsung Mobile eXperience.

Inovasi multimodal AI pada Galaxy S25 diperkenalkan dalam diskusi yang dihadiri para pakar AI mobile dan pemimpin industri dari Google, Qualcomm, Symmetry Research, serta TECHnalysis. Dalam sesi tersebut, Samsung bersama Google dan Qualcomm membahas kolaborasi mereka untuk mengembangkan AI yang lebih natural dan kontekstual.

Kemudian, memperkenalkan hasil penelitian terbaru dari Samsung yang dilakukan bersama firma riset Symmetry di London. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam mengenai penggunaan AI mobile dan tantangan utama yang dihadapi dalam adopsi teknologi tersebut.

Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa 55 persen konsumen lebih memilih menggunakan AI di smartphone dibandingkan perangkat lainnya. Penelitian itu juga mengidentifikasi beberapa hambatan, di antaranya 56 persen konsumen merasa ragu terhadap kemampuan AI untuk memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari.

"Selain itu, 85 persen konsumen merasa kurang percaya diri dalam memanfaatkan AI secara maksimal, dan 90 persen khawatir tentang privasi serta kepercayaan terhadap teknologi AI," ujar
Dr. Chris Brauer, Goldsmiths, University of London.

AI yang dirancang untuk mempermudah aktivitas pengguna

Sameer Samat, President of Android Ecosystem, Google, menjelaskan bahwa teknologi AI harus sesuai dengan kehidupan sehari-hari pengguna agar dapat benar-benar memberi manfaat.

"AI harus menjadi alat yang memudahkan, bukan sebagai tujuan itu sendiri. Dengan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami, tanpa memerlukan frasa kaku. Dengan Galaxy S25, Samsung membawa AI lebih dekat kepada pengguna, memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dalam mendukung aktivitas sehari-hari mereka," ungkap Sameer Samat.

Dengan pengembangan AI yang semakin canggih, Galaxy S25 memperkenalkan kemampuan berinteraksi dengan asisten AI yang semakin personal dan responsif.

"Kolaborasi mendalam antara Samsung dan Qualcomm dalam menyesuaikan prosesor untuk perangkat ini memastikan bahwa setiap interaksi terasa mulus dan intuitif, membuka potensi baru bagi pengguna untuk memanfaatkan teknologi AI dengan cara yang lebih alami dan efisien," jelas Christopher Patrick, Senior Vice President & General Manager of Mobile Handset, Voice & Music, and Wearables, Qualcomm Technologies, Inc.

Bob O’Donnell dari TECHnalysis menyoroti bahwa meskipun AI semakin mendominasi, pengalaman pengguna selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka.

"Walaupun perubahan dalam cara kita menggunakan perangkat seluler sangat menarik, kenyataannya, perkembangan yang terjadi sejauh ini belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Namun, apa yang saya lihat pada Galaxy S25 merupakan langkah signifikan menuju jenis dukungan AI yang saya harapkan selama ini," cetus Bob.

Load More