SuaraSumbar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan agar kebijakan penutupan permanen Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), dievaluasi saat aktivitas gunung kembali normal.
"Saya kira perlu dilakukan evaluasi kembali jika Gunung Marapi sudah kembali normal," ujar Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, dikutip dari Antara, Selasa (4/2/2025).
Hadi berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pemerintah daerah, dan Ombudsman Sumbar, tidak menetapkan penutupan permanen gunung marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, tanpa batas waktu yang jelas.
Menurutnya, jika kebijakan tersebut tetap diterapkan, maka perlu ada batasan pendakian yang diperbolehkan bagi pengunjung.
"Jika tetap ditutup permanen, maka harus ada kejelasan mengenai batas atau jarak pendakian yang masih diperbolehkan," tuturnya.
Jika penutupan permanen Gunung Marapi tetap diberlakukan, PVMBG menyarankan BKSDA Sumbar untuk memberikan pendampingan kepada para pendaki hingga ke zona batas yang diperbolehkan. Langkah ini bertujuan agar tidak ada pengunjung yang melanggar aturan dengan mendaki hingga ke puncak.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto mengatakan, pihaknya bersama Ombudsman dan pemerintah daerah telah menyepakati penutupan permanen Gunung Marapi demi menjaga keselamatan masyarakat.
Ia mengakui bahwa kebijakan tersebut dapat dikaji ulang jika gunung kembali ke status normal atau turun ke level satu. "Jika Gunung Marapi kembali normal atau turun menjadi level satu, tentu saja kami akan melakukan evaluasi kembali," kata Lugi.
Meski Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) ditutup secara permanen, BKSDA Sumbar menegaskan bahwa pengawasan akan tetap dilakukan secara ketat untuk mencegah pendakian ilegal.
Berita Terkait
-
Fenomena Petir Vulkanik pada Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat, PVMBG Imbau Warga Waspadai Banjir Lahar
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
CEK FAKTA: RUU KUHAP Baru Bolehkan Aparat Tangkap Siapa Saja Tanpa Bukti, Benarkah?
-
Semen Padang FC Akhirnya Menang Usai Berkali-kali Kalah Beruntun, Kalahkan Persijap 2-1
-
900 Ijazah Tertahan di Bukittinggi, Ombudsman Sumbar Desak Sekolah Umumkan Pengambilan Gratis!
-
Bupati Limapuluh Kota Kaget Harga Ekstrak Gambir di India Melonjak: Harga dari Petani Sumbar Murah!
-
Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI, Solusi Praktis Naikan Level Bisnismu