SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) menyelidiki dugaan tindak pidana yang melibatkan pendaki liar yang nekat menaiki Gunung Marapi pada 19 Januari 2025.
Meski belum ditemukan unsur pidana, pihak BKSDA tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran hukum jika terbukti ada kesengajaan yang membahayakan nyawa orang lain.
"Saat ini kami masih melakukan kajian terkait unsur pidana. Jika terbukti ada kesengajaan yang dapat membahayakan orang lain karena menaiki Gunung Marapi, maka bisa saja dikenakan sanksi pidana," ujar Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto, Rabu (29/1/2025).
Kasus ini bermula dari aksi sembilan pendaki liar yang memasuki kawasan Gunung Marapi, meskipun status gunung tersebut masih berada di Level II atau waspada.
Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat dilarang memasuki area dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana, BKSDA Sumbar akan berkoordinasi dengan kepolisian. Investigasi juga difokuskan pada dua warga lokal yang diduga berperan sebagai pemandu bagi enam pendaki liar tersebut.
Saat ini, BKSDA masih menunggu iktikad baik dari enam pendaki liar yang belum memberikan keterangan. Sementara itu, tiga pendaki lainnya telah lebih dulu mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf.
Jika keenam pendaki tersebut tidak memberikan klarifikasi hingga batas waktu yang ditentukan, BKSDA Sumbar akan menjatuhkan sanksi tegas berupa larangan mendaki di gunung yang berada di bawah kewenangan instansi tersebut.
"Mereka yang terlibat akan masuk dalam daftar hitam dan dilarang mendaki gunung di bawah naungan BKSDA Sumbar. Durasi larangan ini akan kami pertimbangkan lebih lanjut," tegas Lugi.
Identitas keenam pendaki liar tersebut telah dikantongi petugas berdasarkan keterangan dari tiga rekan mereka yang diperiksa pada 24 Januari 2025. (antara)
Berita Terkait
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
-
Kembali Erupsi, Gunung Marapi Lontarkan Batu Panas
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi
-
Ife, Korban Erupsi Gunung Marapi: Jadi Pendakian Pertama dan yang Terakhir
-
Penantian Asnawati, Ibu Korban Gunung Marapi: Saya berharap Anak Saya Masih Selamat
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Belasan Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan-Pembakaran Ditangkap
-
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar
-
Penyembelihan Sapi Betina Produktif untuk Kurban di Padang Pariaman Digagalkan
-
Tragedi Idul Adha: Jafar Meninggal Usai Ditendang Sapi Kurban
-
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H