Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 16 Desember 2024 | 12:23 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)

SuaraSumbar.id - BMKG melaporkan gempa tektonik bermagnitudo 4,9 mengguncang wilayah Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (16/12/2024) pukul 10.50 WIB.

Episenter gempa terletak di koordinat 1,22° LS dan 99,73° BT, tepatnya di laut, sekitar 75 kilometer arah barat daya Kota Pariaman, dengan kedalaman 44 kilometer.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.

“Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Getaran gempa dengan intensitas III-IV MMI dirasakan di Kota Padang, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, dan Mentawai.

Pada skala ini, getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sementara beberapa benda seperti gerabah atau jendela mengalami kerusakan ringan.

Sementara itu, di Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, dan Solok Selatan, getaran dirasakan dengan intensitas II-III MMI. Pada skala ini, getaran terasa seperti truk besar yang melintas, namun tidak menyebabkan kerusakan signifikan.

"BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, dan belum ada laporan mengenai dampak kerusakan," katanya.

Hingga pukul 11.10 WIB, monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan (aftershock). Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan memperhatikan kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal.

BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait gempa. Warga diminta untuk memeriksa kondisi bangunan rumah guna memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan jika terjadi gempa susulan. Hindari berada di sekitar bangunan yang retak atau rusak hingga dipastikan aman.

Sebelumnya, warga Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dikejutkan gempa bumi dengan getaran yang cukup kuat, Senin (16/12/2024). Bahkan, sejumlah warga berhamburan ke luar rumah.

"Gampo, gampo, (gempa-gempa). Kancang bana (keras sekali)," kata Bustami (74), seorang kakek warga Bandar Buat, Kota Padang.

Saat gempa terjadi, Bustami sedang duduk minum teh di dalam rumahnya. Ia pun lari ke luar rumah untuk megantisipasi hal yang tak di inginkan.

Warga Padang lainnya, Dira, juga terkejut dengan guncangan gempa yang cukup kuat. "Kaget dengan guncangannya. Rumah saya sampe berbunyi akibat goncangannya," ujar Dira.

Dira mengaku guncangan gempa tidak begitu lama, namun hentakannya sangat terasa kuat. "Di lingkungan ini berbunyi semua tadi, mulai atap dan kaca jendela," ungkapnya.

Load More