Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 06 Desember 2024 | 16:55 WIB
Calon Wali Kota Padang dan Calon Wakil Wali Kota Padang nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang akhirnya merampungkan rekapitulasi suara untuk Pilkada Kota Padang pada Jumat (6/12/2024). Alhasil, pasangan calon nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir meraih suara terbanyak dari tiga pasangan kandidat yang bertarung di pesta demokrasi lima tahunan ini.

Fadly-Maigus memperoleh suara sebesar 55,2 persen atau sebanyak 176.648 suara dari suara sah. Pasangan ini menumbangkan petahana yakni pasangan calon nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat.

Hendri-Hidayat diketahui hanya meraih 27,8 persen atau 88.859 suara. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, M Iqbal-Amasrul hanya 17,1 persen atau 54.685 suara.

Sementara itu, koordinator saksi dari pasangan calon Hendri-Hidayat menolak menandatangani hasil rekapitulasi suara tersebut.

Ketua KPU Kota Padang Dorri Putra mengatakan, dari hasil rekapitulasi suara ini, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kota Padang hanya 49,1 persen. Angka ini kurang dari setengah dari daftar pemilih tetap (DPT) yakni sebanyak 665.126 pemilih.

"Memang ada penurunan partisipasi. Kami masih mengevaluasi apa penyebabnya," ujar Ketua KPU Kota Padang, Dorri.

Menurut Dorri, penurunan tingkat partisipasi pemilih ini terjadi di seluruh Indonesia. Menurutnya, perlu penelitian mendalam faktor menurunnya partisi pemilih di Pilkada serentak 2024 tersebut.

"Ini menjadi evaluasi nanti bagi KPU RI. Bagaimana kami bisa mengevaluasi apa yang terjadi di Kota Padang dan kami berikan rekomendasi ke KPU Provinsi untuk disampaikan ke KPU RI. dicarikan jalan solusinya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Indonesia yang menurun rata-rata 50 persen," ungkapnya.

Dia menyebutkan sebelumnya KPU Kota Padang memproyeksikan partisipasi pemilih sama ketika di Pileg lalu yaitu sebesar 76 persen. Namun angka itu tidak tercapai.

Penurunan partisipasi pemilih ini, lanjutnya, akan menjadi evaluasi semua pihak yang terlibat dalam penyelanggaraan pemilu. Sehingga di Pilkada mendatang dapat meningkatkan partisipasi pemilih.

"Kami tidak bisa memastikan, ada beberapa faktor yang mungkin penyebab penurunan. Apakah ini indikatornya. Ini menjadi evaluasi semua pihak yang berkepentingan di Pilkada ini untuk meningkatkan partisipasi di Pilkada mendatang," kata dia.

Kontributor: Saptra S

Load More