SuaraSumbar.id - Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Simeulue, Aceh, pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana angka kemiskinan ekstrem pada 2023 mencapai 9.641 keluarga, turun menjadi 8.001 keluarga pada 2024.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Simeulue Renil Muriansyah, melansir dari Antara, Minggu (1/12/2024).
"Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Simeulue terus turun. Hal ini tidak terlepas dari kerja bersama seluruh satuan kerja perangkat daerah di jajaran Pemerintah Kabupaten Simeulue," katanya.
Renil mengatakan Pemkab Simeulue terus berupaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem itu dengan berbagai program. Di antaranya pemberian hibah lahan produktif guna meningkatkan perekonomian keluarga dengan kemiskinan ekstrem.
Selain itu, pembukaan lapangan pekerjaan dan pemberian bantuan langsung tunai yang dapat digunakan sebagai modal usah kecil-kecil dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
"Pemerintah daerah juga membangun rumah layak huni bagi keluarga dengan kemiskinan ekstrem. Tujuannya agar kehidupan dan kesehatan mereka bisa lebih layak lagi," ujarnya.
Dirinya mengakui ada beberapa kendala dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Simeulue. Seperti pendataan masyarakat miskin di desa-desa yang belum dilakukan dengan baik.
Padahal, pendataan tersebut penting dalam merencanakan program apa saja yang dilakukan dalam menekan kemiskinan. Namun demikian, pihaknya memberikan pendampingan petugas pendataan di pemerintahan desa agar data yang disampaikan bisa lebih valid dan terkini.
"Data menjadi kendala utama mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Simeulue. Sedangkan kantong kemiskinan berada di Kecamatan Simeuleu Timur," cetusnya.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 96 ribuan jiwa.
Berita Terkait
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
Bullying dan Kelas Sosial: Anak Miskin Lebih Rentan Jadi Target
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Wenny, Sang Penghubung Ekonomi Desa: Dari Bengkel Kecil Menjadi AgenBRILink Andal
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026 Viral, Benarkah?
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!