PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
Menurut Darmawan, menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).
"Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM,” jelasnya.
Selain itu, EV merupakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan. Hal ini juga sangat membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman. Jika dibandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e. Artinya, dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon.
PT PLN telah melakukan berbagai strategi hingga penyiapan infrastruktur untuk mencapai Net Zero Emissions tahun 2060. Bersama Pemerintah, PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang disebut sebagai yang paling hijau sepanjang sejarah, dengan rencana penambahan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga 51,6 persen atau 21 gigawatt (GW) pada 2030.
PLN dan Pemerintah juga merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan batubara secara bertahap atau dikenal sebagai coal phase down.
Selain itu, PLN menargetkan kapasitas pembangkit berbasis energi terbarukan mencapai 66.000 MW pada 2040. Pengembangan ini mencakup tenaga surya, angin, panas bumi, dan biomassa, sebagai upaya menggantikan energi fosil dalam jangka panjang. Saat ini, PLN telah menerapkan teknologi co-firing di 46 PLTU dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan substitusi batubara, yang rencananya akan ditingkatkan hingga 52 PLTU pada 2025.
Pemerintah Indonesia menargetkan 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua beroperasi di Indonesia pada 2030. Target ambisius ini diharapkan mampu menghemat energi hingga 29,79 juta barel setara minyak (MBOE) dan mengurangi emisi hingga 7,23 juta ton CO2.
Berita Terkait
-
Segini Harga Mobil Listrik Wuling Terbaru Juli 2025, Lengkap dengan Spesifikasi
-
Toyota Pilih Tunda Produksi Mobil Listrik Karena Permintaan Model Hybrid Melonjak
-
5 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik agar Tahan Hingga 10 Tahun
-
Kenapa Ade Armando Jadi Komisaris PLN Nusantara Power?
-
Penjualan Mobil Listrik KIA 'Melempem' Dampak Recall Puluhan Ribu Unit EV9
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik