SuaraSumbar.id - Transformasi kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi polusi udara. Hingga April 2024, populasi kendaraan listrik di Indonesia telah mencapai 133.225 unit. Fakta ini menunjukkan bahwa pertumbuhan transportasi ramah lingkungan cukup signifikan.
Dukungan pemerintah menjadi faktor penting dalam percepatan transformasi dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik. Dorongan itu tertuang dalam sejumlah regulasi, seperti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 hingga Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang percepatan penggunaan kendaraan listrik.
Pertumbuhan populasi kendaraan listrik membutuhkan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak, salah satunya dengan sinergitas penuh dari PT PLN (Persero). Perusahaan pelat merah itu berkomitmen terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Tanah Air.
PLN mempercepat penyediaan infrastruktur charging station untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di seluruh Indonesia. Hingga semester I tahun 2024, tersedia 1.582 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan 14.524 Home Charging.
Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu wilayah yang penyediaan SPKLU-nya sedang dipacu. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar mulai menghadirkan SPKLU sejak 27 Desember 2021 lalu. Tercatat hingga kini sudah 37 unit SPKLU aktif di hampir seluruh kabupaten dan kota di Ranah Minang.
Mulai dari Kota Padang, Payakumbuh, Padang Pariaman, Padang Panjang, Pasaman, Limapuluh Kota, Sawahlunto, Sijunjung, Pasaman Barat, Bukittinggi, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kota Pariaman hingga Kabupaten Agam.
"Mayoritas SPKLU memang berada di Kota Padang, kemudian juga di jalan-jalan utama antar wilayah di Sumbar," kata Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Sumbar, Hery Kurniawan Indarto, dalam keterangan tertulisnya kepada Suara.com, Jumat (25/10/2024).
Hery mengatakan, pertumbuhan SPKLU di Sumbar cukup cepat. PLN menargetkan pembangunan 56 unit SPKLU di Sumbar hingga akhir 2024. Sasaran pembangunan jaringan SPKLU tentu saja daerah-daerah ramai dan yang menjadi destinasi wisata.
Kemudian, daerah yang berada di ujung kota atau kabupaten yang membutuhkan fasilitas charging station dari pengguna kendaraan listrik. "Kami utamakan daerah yang kawasannya banyak perkembangan resto, hotel dan fasilitas lainnya. Kawasan jalan lintas antar provinsi juga jadi sasaran utama pengembangan jaringan SPKLU," katanya.
Pihaknya tidak buru-buru menghadirkan SPKLU di 19 kabupaten dan kota. Sebab, dalam merencanakan pembangunan SPKLU, PLN menyesuaikan dengan roadmap, potensi kunjungan di lokasi, dan titik strategis yang mungkin terkunjungi oleh kendaraan listrik itu sendiri.
"Populasi mobil listrik yang terdata di kami (PLN) baru 49 unit dan itu mayoritas di Padang. Kalau data dari dealer tentu lebih banyak, apalagi sepeda motor listrik," tuturnya.
Hery Kurniawan Indarto menerangkan bahwa animo masyarakat Sumbar untuk memiliki mobil listrik memang belum setinggi kota-kota besar di Indonesia. Namun, potensi bertransformasi ke mobil listrik sudah makin tumbuh. Ia meyakini, target "langit biru" Sumbar bakal cepat terwujud jika semua pihak bisa berkolaborasi dan meyakini transformasi ini adalah cara melawan polusi udara.
"Mungkin karena harga mobil listrik masih dianggap tinggi (mahal) dan juga keraguan masyarakat terhadap kualitas baterai," katanya.
Atas dasar itu, PLN terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan kebaikan menggunakan kendaraan listrik. Peralihan dari mobil BBM ke baterai ini bukan persoalan cepat atau lambatnya, namun tentang bagaimana masyarakat meyakini bahwa mobil listrik itu betul-betul memberi manfaat lebih untuk kehidupan yang berkalunjutan.
"Selain gencar sosialisasi, PLN juga memacu infrastruktur (SPKLU) demi kenyamanan pengguna mobil listrik," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Rekomendasi Mobil Listrik Keluarga Mulai Rp 300 Jutaan
-
5 Mobil Listrik 7 Seater Terlaris 2025 di Indonesia yang Bisa Kamu Beli
-
Adu Keunggulan Wuling Air EV vs VinFast VF3, Mobil Listrik Kecil Performa Super Yahud
-
Hypercar Listrik Anyar, Tesla Roadster 2 Diprediksi Tawarkan 'Sensasi Terbang'
-
5 Mobil Listrik Kecil untuk Antar Jemput Anak Sekolah, Ada Alphard Mini Versi Murah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Lowongan Kerja Bank BTN Terbaru 2025 untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Link Resminya!
-
CEK FAKTA: Kemenkes Dukung Pemberian Kondom Gratis untuk Mahasiswa Semester 4, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Uang Sitaan Koruptor Dibagi-bagi Jadi Bansos Rp 100 Juta per Orang, Benarkah?
-
5 Provinsi Paling Sedikit Dapat Kuota Haji Reguler 2026, Berapa Jatah Haji Sumatera Barat?
-
Kapan Pembebasan Lahan Flyover Sitinjau Lauik Rampung? Ini Jawaban Gubernur Sumbar