SuaraSumbar.id - Sebuah video yang memperlihatkan salah satu kafe di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), menyediakan arena tinju, viral di media sosial. Video ini menjadi perbincangan hangat dan memicu banyak kritik dari berbagai kalangan, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Penyelenggaraan arena tinju ini dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma adat di Minangkabau. Aksi tersebut dianggap tidak sesuai dengan budaya Minangkabau yang sangat menghargai sopan santun dan etika.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @PDG24JAM pada Rabu (25/9/2024). Dalam unggahannya, akun tersebut menyoroti bahwa kegiatan ini dianggap sebagai ajang yang mempromosikan gaya hidup yang berlebihan, kekerasan, hingga perjudian.
Tak hanya itu, yang menjadi sorotan adalah fakta dalam video itu menunjukkan pertandingan tinju tidak hanya diikuti oleh kaum pria, namun juga para wanita. Perempuan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini dinilai hanya dijadikan tontonan dan dieksploitasi secara komersial, yang menambah panasnya kontroversi ini.
Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa tindakan ini dianggap merendahkan martabat Bundo Kanduang, yaitu simbol kehormatan perempuan dalam adat Minangkabau. "Hal ini juga dinilai menjatuhkan marwah bundo kanduang yang sangat di jaga di Ranah Minang," tulisnya dalam postingan tersebut.
Banyak pihak yang merasa hal ini mencederai nilai-nilai yang selama ini dijunjung tinggi di Ranah Minang.
MUI Kota Payakumbuh langsung merespon dengan mengeluarkan surat edaran. Surat tersebut berisi imbauan agar pihak penyelenggara menghentikan kegiatan ini dan tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
Dalam surat yang dikeluarkan, MUI juga mengajak para tokoh masyarakat, seperti alim ulama, niniak mamak, dan bundo kanduang, untuk bersikap lebih kritis terhadap berbagai bentuk hiburan yang disajikan kepada masyarakat.
MUI juga mengingatkan agar masyarakat memikirkan dampak negatif dari hiburan semacam ini, terutama bagi generasi muda. Mereka berharap agar ke depannya, konten hiburan yang diproduksi dapat lebih bermanfaat dan tidak merusak tatanan sosial yang sudah ada.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Beda Kelas Rocky Gerung dan Hotman Paris: Otak Cemerlang vs Tajir Melintir, Bakal Adu Tinju?
-
Menang Lawan Jefri Nichol, Al Ghazali Bangga dengan El Rumi Walau Pendukung Sedikit: Mental Baja!
-
Dinar Candy Tantang eks Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Adu Tinju, Siapa Menang?
-
Anak Bakal Adu Tinju, Maia Estianty dan Ibunda Jefri Nichol Sama-sama Khawatir
-
Doddy Sudrajat Cari Promotor Adu Tinju Mayang vs Fuji: Seru Kali Ya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
5 Prompt Gemini AI di Galaxy S25 FE Bikin Foto Auto Level Up dalam Sekejap
-
5 Sunscreen untuk Remaja, Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah Mulai Rp 18 Ribuan
-
Perintah AHY, Posko Demokrat Peduli Kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Agam
-
Update Terbaru Korban Bencana Sumbar: 228 Orang Meninggal, 98 Hilang dan Lebih 20 Ribu Mengungsi
-
Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Didesak Usut Kayu dari Mentawai yang Terdampar di Lampung