SuaraSumbar.id - Santri korban pencabulan oknum guru atau ustaz Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), bertambah jadi 43 orang. Sebelumnya, korban hanya 40 orang yang tiga di antaranya mengaku disodomi.
Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Marjohan mengatakan, penambahan data korban ini setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, korban, dan tersangka.
"Jadi total korban saat ini ada sebanyak 43 orang," kata Marjohan, Jumat (2/8/2024).
"Tiga orang korban penambahan ini merupakan siswa MTI Canduang, ada yang masih bersekolah dan ada yang sudah tamat," katanya lagi.
Para santri tersebut merupakan korban pencabulan dalam rentang tahun 2022 hingga 2024.
Sementara itu, untuk hasil pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya penyakit yang diderita oleh pelaku maupun korban.
"Selama ini kita khawatirkan akan menyebarkan penyakit, tapi setelah dicek hasilnya tidak ditemukan penyakit berbahaya," ungkapnya.
Dalam kasus ini, tersangka yakni RA (29) dan AA (23). Mereka kini telah dipecat sebagai guru di MTI Canduang dan ditahan di Mapolresta Bukittinggi.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik