SuaraSumbar.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) menargetkan Sumatera Wide Tiger Survey rampung 2024. Upaya perlindungan untuk harimau itu sudah dilakukan sejak 2019 silam.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK RI, Nunu Anugrah mengatakan, Sumatera Wide Tiger Survey berperan penting dalam membantu pemerintah mengambil tindakan konservasi Harimau Sumatera.
"Ini sebuah upaya penting dan memiliki nilai investasi (konservasi) yang besar," kata Nunu Anugrah, Senin (29/7/2024).
Menurutnya, survei tersebut nantinya berguna bagi pengumpulan data seri populasi atau habitat harimau Sumatra. Termasuk juga penentuan sikap bagi pemangku kebijakan terkait dengan konservasi spesies harimau Sumatra ke depannya.
Dengan memanfaatkan data Sumatra Wide Tiger Survey maka pemerintah dapat mengambil kebijakan yang komprehensif dan holistik. Program yang dijalankan KLHK bersama mitra kerja itu juga fokus pada genetik melalui pengelolaan metapopulasi (keanekaragaman genetik).
"Jadi, kita harus bisa bersinergi dan membangun pola integrasi yang baik dalam upaya konservasi harimau Sumatra jangka panjang," katanya.
Pada kesempatan itu, sambung dia, webinar bertajuk "Cerita para penyelamat harimau" merupakan bagian dari diseminasi oleh KLHK khususnya BKSDA Provinsi Sumatera Barat terkait penyadaran pentingnya menjaga populasi harimau Sumatra yang terus berkurang.
"Semoga peringatan Global Tiger Day tidak hanya sebatas peringatan namun menumbuhkan optimisme dalam merawat, melindungi dan melestarikan harimau Sumatra," harap dia.
Sementara itu, Founder Yayasan Jejak Harimau Sumatera Andri Mardiansyah menyoroti populasi harimau Sumatra yang semakin terancam. Pada 16 Mei 2023 seekor harimau ditemukan mati akibat terlilit jerat babi di area perkebunan warga di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.
Berdasarkan hasil nekropsi terjadi pendarahan di beberapa organ satwa itu di antaranya rongga dada, paru-paru dan pendarahan pada leher. Teranyar hal serupa juga menimpa seekor harimau betina yang diperkirakan berusia dua tahun di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Harimau yang dilindungi undang-undang itu meregang nyawa karena saluran pernapasannya (trakea) pecah sehingga mengalami gagal napas akibat jerat babi melilit batang leher.
"Ancaman nyata yang dihadapi harimau Sumatera seperti perburuan liar, deforestasi, alih fungsi lahan dan lainnya yang dapat berujung pada hilangnya habitat alami menjadi pekerjaan bersama," kata Cepot sapaan akrabnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Diminta Pemerintah Bikin Pengolahan Sampah, Pengamat: PIK Bisa jadi Contoh Kawasan Mandiri Lain
-
RI Targetkan Bebas Sampah di 2029, Larang Open Dumping dan Wajib Olah Limbah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
CEK FAKTA: Lesti Kejora Bagi-Bagi Uang untuk Lansia, Benarkah?
-
8 Prompt ChatGPT Bikin Foto Portrait Jadi Sinematik, Auto Mirip Adegan Film!
-
Gampang Banget Beli Tiket Konser Bryan Adams di BRImo, Ini Caranya
-
Cuaca Panas di Sumbar Bukan Panas Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG
-
Mau Naik Haji Tanpa Antrean Puluhan Tahun? Silahkan Coba Berangkat dari 7 Negara Ini