SuaraSumbar.id - Sekitar 30 persen sampah bocor ke laut lepas di Sumatera Barat (Sumbar). Informasi itu diterima pihak Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang dari pemangku kepentingan di daerah tersebut.
"Tadi disampaikan Sekretaris Daerah, Wali Kota, ada sekitar 30 persen kebocoran sampah ke laut," kata Kepala BPSPL Padang Fajar Kurniawan, Kamis (11/7/2024).
Menurut Fajar, setiap harinya, Sumbar memproduksi sekitar 1.800 ton sampah yang berasal dari 19 kabupaten dan kota. Dari jumlah itu, Kota Padang menghasilkan 400 hingga 600 ton sampah per harinya.
"Jadi, dari jumlah itu 30 persennya bermuara ke laut. Jika tidak dicegah maka ke depannya kita akan selalu membersihkan suatu kondisi yang selalu kotor," ujarnya.
BPSPL Padang menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir agar keberadaan sampah tidak menjadi polusi baik di darat maupun di laut.
Fajar menjelaskan sampah-sampah laut yang bermuara ke laut lepas tidak hanya mencemari lingkungan. Namun, lebih dari itu sampah tersebut juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan ekosistem bawah laut.
Bahkan, beberapa biota laut yang terdampar dan ditemukan BPSPL diketahui mengonsumsi sampah. Hal itu diketahui setelah dilakukan pembedahan terhadap satwa.
"Beberapa biota laut yang terdampar, dan kita bedah ternyata ditemukan sampah di dalam tubuhnya," ujarnya.
Selain itu, Fajar menerangkan nanoplastik dan mikroplastik juga menjadi ancaman besar terhadap biota laut. Sampah-sampah berukuran sangat kecil atau tidak kasat mata itu sewaktu-waktu bisa saja dimakan ikan.
Lebih buruknya, ikan tersebut ditangkap oleh nelayan dan dijual ke masyarakat untuk dikonsumsi. Artinya, ikan yang sudah tercemar nano dan mikroplastik tersebut sudah tidak higienis atau mengandung zat yang tidak sehat untuk kesehatan. (Antara)
Berita Terkait
-
Untuk Wujudkan Pengurangan Sampah Laut 70% pada 2025, Gerakan Partisipatif Masyarakat Patut Diapresiasi
-
Cerita Nelayan di Teluk Naga: Harus Melaut Lebih Jauh karena Timbunan Sampah Bercampur Lumpur
-
Yok Yok Ayok Daur Ulang: Kelola Sampah Laut untuk Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
-
Jadi Idola Warga Sumbar, Anies Diprediksi Bisa Panen Suara Jika Maju pada 2024
-
Luhut: Kita Bermimpi Tahun 2024 Bisa Olah 12.000 Ton Sampah, Jadikan Indonesia Bersih
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang