SuaraSumbar.id - Realisasi serapan anggaran dana desa tahun 2024 di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) masih di bawah rata-rata nasional. Fakta itu disorot Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumbar.
"Capaian atau realisasi dana desa di Sumbar masih di bawah rata-rata nasional yang sudah mencapai 59,69 persen," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sumbar, Syukriah, Selasa (9/7/2024).
Tahun 2024, pemerintah pusat mengalokasikan dana desa bagi Provinsi Sumbar sebesar Rp 1,02 triliun. Dari jumlah itu, realisasinya hingga Juni 2024 baru mencapai Rp 584,7 miliar atau setara 57,3 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang sudah menyentuh di angka 59,69 persen, maka realisasi dana desa di Ranah Minang masih tertinggal, ujar Syukriah.
Dengan capaian realisasi tersebut Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar menyorotinya, dan menjadikan hal itu sebagai salah satu fokus untuk memaksimalkan serapan anggaran yang sudah digelontorkan pemerintah pusat.
"Ini menjadi perhatian bersama karena uangnya sudah ada sementara kita teriak uangnya tidak ada atau kurang. Padahal, uangnya sudah ada tapi penyerapannya pun kita belum optimal," ujar dia menegaskan.
Merujuk data serapan dana desa yang baru mencapai 57,3 persen tersebut, Syukriah menilai kinerja penyaluran dana desa di Ranah Minang belum optimal namun sudah termasuk kategori cukup.
Ia menegaskan realisasi dana desa tersebut penting menjadi perhatian bersama terutama pemerintah desa sebagai pihak yang menggunakannya. Sebab, tujuan penyaluran anggaran yang pertama kali disalurkan pada 2015 itu ialah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sejak dikucurkan Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar menilai dana desa telah memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek. Sebagai contoh pembangunan infrastruktur, layanan publik hingga pemberdayaan ekonomi lokal. (Antara)
Berita Terkait
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Dana Masyarakat: Antara Transparansi Pemerintah dan Tanggung Jawab Warga
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
CEK FAKTA: Raja Yordania Ingatkan Prabowo Tak Kirim Pasukan ke Palestina, Benarkah?
-
Tere Liye "Labrak" Pemuja Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK: Berhentilah Jilati Pejabat, Tolol!
-
7 Desain Rumah 6x10 Paling Populer, Bikin Hunian Mungil Terlihat Mewah!
-
Benarkah Zakir Naik Sekarat hingga Positif HIV/AIDS? Ini Faktanya
-
Menteri PPPA Jamin Keadilan Siswi SMA Pesisir Selatan yang Melahirkan di Sekolah: Ini Melanggar HAM!