SuaraSumbar.id - Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan serius bagi wanita yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti obesitas, konsumsi alkohol hingga kurangnya olahraga teratur.
Menurut Dr. Ritika Harjani Hinduja, Konsultan Onkologi Radiasi di Rumah Sakit PD Hinduja dan MRC, risiko seorang wanita terkena kanker payudara terkait dengan paparan hormon yang diproduksi ovarium (estrogen dan progesteron).
Faktor reproduksi yang meningkatkan durasi dan/atau kadar paparan hormon ovarium, yang merangsang pertumbuhan sel dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
"Faktor-faktor seperti menstruasi dini, menopause terlambat, usia kehamilan pertama yang lebih tua, dan belum pernah melahirkan, juga dapat meningkatkan paparan hormon dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara," katanya melansir Antara, Sabtu (6/7/2024).
Kehamilan dan menyusui mengurangi jumlah siklus menstruasi wanita seumur hidup. Dengan demikian, paparan kumulatifnya terhadap hormon endogen dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
Menyebabkan sel-sel payudara berdiferensiasi atau matang sehingga dapat memproduksi susu secara efektif adalah jenis dampak yang ditimbulkan kehamilan dan menyusui pada tubuh wanita. Sel-sel ini lebih tahan terhadap kanker.
Selain itu, usia saat seorang wanita melahirkan anak pertamanya dan berapa kali ia melahirkan berhubungan dengan risiko kanker payudara. Kehamilan dapat meningkatkan risiko kanker jangka pendek bagi seorang wanita, sementara itu juga mengurangi risiko kanker dalam jangka panjang.
Wanita yang melahirkan anak pertama mereka di usia muda lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang memilih untuk hamil di usia lanjut atau tidak melahirkan anak sama sekali.
Sel-sel payudara mengalami pertumbuhan yang cepat selama kehamilan. Oleh karena itu, segala jenis kerusakan genetik pada sel-sel payudara selama kehamilan juga akan ikut berkembang seiring pertumbuhannya.
Replikasi kerusakan genetik yang cepat ini juga dapat menyebabkan kanker payudara. Sementara itu, kelahiran kembar kadang-kadang dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel hormon-negatif yang tidak normal dan menyebabkan jenis kanker hormon-negatif yang lebih agresif.
Berita Terkait
-
Siapa Saja yang Bisa Lakukan Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Ketahui Syaratnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
Lemak Perut Bikin Frustasi Pasca Melahirkan? Rahasia Tubuh Ideal Tanpa Sedot Lemak Terungkap!
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Bukan Egois tapi Self-Love: Kenapa Punya 'Boundaries' Itu Penting Banget
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Asal Usul Zohran Mamdani Wali Kota New York Beragama Islam, Berdarah India dan Lahir di Uganda!
-
Siapa Orang Tua Zohran Mamdani? Wali Kota Muslim Pertama New York: Ayah Profesor, Ibu Sutradara!
-
Warga Sumbar Diminta Kurangi Konsumsi Beras, Gubernur Dorong Diversifikasi Pangan Lokal!
-
Raih Penghargaan, Qlola by BRI Hasilkan Transaksi 35,4% secara Tahunan Menjadi Rp9.317 Triliun
-
CEK FAKTA: Kepala Staf Kepresidenan Usul Gibran Jadi Pahlawan Nasional, Benarkah?