SuaraSumbar.id - Individu yang memiliki kemampuan mental buruk saat masa remaja berpotensi tiga kali lipat terkena stroke pada usia 50 tahun. Hal itu diungkap oleh sebuah penelitian yang ditulis laman Medical Daily, Jumat (28/6/2024).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, remaja dengan kemampuan berkonsentrasi, memecahkan masalah, dan belajar yang buruk memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dini.
“Selain obesitas dan hipertensi pada remaja, fungsi kognitif yang lebih rendah mungkin menjadi faktor risiko timbulnya stroke dini,” begitu para peneliti menyimpulkan, dikutip Sabtu (29/6/2024).
Stroke yang juga dikenal sebagai serangan otak adalah keadaan darurat medis kardiovaskular yang terjadi secara tiba-tiba, di mana aliran darah ke otak terganggu, yang memengaruhi kemampuan bicara, makan, bergerak, dan fungsi tubuh lainnya.
Stroke dapat terjadi karena bekuan darah (stroke iskemik) atau pendarahan di jaringan otak (stroke hemoragik). Sekitar setengah dari pasien stroke mungkin mengalami gangguan jangka panjang.
Hasil penelitian mempunyai arti penting mengingat meningkatnya kejadian stroke di kalangan individu di bawah 50 tahun.
Tim peneliti menggunakan data dari sampel nasional yang mewakili 1,7 juta anak muda Israel yang menjalani tes fungsi kognitif komprehensif sebelum wajib militer. Studi tersebut memiliki data partisipan berusia antara 16-20 tahun, dari tahun 1987 hingga 2012.
Berdasarkan hasil tes kognitif, peserta dikelompokkan menjadi kelompok kecerdasan rendah (skor IQ di bawah 89), sedang (kisaran skor IQ: 89–118), atau tinggi (skor IQ di atas 118). Data peserta kemudian dihubungkan dengan Israel National Stroke Registry.
Sebanyak 908 kasus stroke tercatat selama periode penelitian, 767 di antaranya adalah stroke iskemik dan 141 karena pendarahan. Angka kematian adalah 5 persen dan 62 persen kematian tersebut terjadi dalam waktu satu bulan setelah stroke.
Usia rata-rata stroke pertama berdasarkan penelitian itu adalah 39,5 tahun. Mereka yang memiliki skor kemampuan mental rendah hingga sedang, insiden kedua jenis stroke lebih tinggi, khususnya stroke iskemik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
2 Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Bukittinggi-Payakumbuh saat Lebaran
-
Harunya Lebaran 2025 di Balik Jeruji: Narapidana Lapas Padang Melepas Rindu dengan Keluarga
-
Lebaran Aman dengan BRI: Hindari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025