Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 26 Juni 2024 | 19:09 WIB
Orang tua Afif Maulana datang bersama demonstran menuntut keadilan atas meninggal anaknya. [Suara.com/ B Rahmat]

"Bisa sama-sama kita lihat barang bukti yang digunakan dalam aksi tawuran berupa senjata tajam. Jika anggota tidak bergerak cepat, kemungkinan akan menimbulkan korban jiwa," katanya.

Soal video viral di media massa menjustifikasi seolah-olah polisi di sini bertindak salah dan telah menganiaya seseorang sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

"Itu tidak ada saksi dan tidak ada bukti sama sekali. Bahkan di dalam penyelidikan terhadap 18 (remaja) yang diamankan, itu tidak ada satu pun nama Afif Maulana," ungkapnya.

Namun sebelum peristiwa penemuan mayat sekitar pukul 11.55 WIB siang, sesuai keterangan saksi Aditia yang memboncengkan Afif Maulana, dirinya diajak masuk ke sungai untuk mengamankan diri dari kejaran polisi.

Baca Juga: BMKG Sebut EWS Gunung Marapi di Sumbar Tak Cukup: Kesadaran Masyarakat Kunci Utama!

"Masuk ke sungai ini sudah ada keterangan dari Aditia. Bahwa memang Afif Maulana ini berencana akan masuk ke sungai menceburkan diri ke sungai," ungkapnya.

Load More