SuaraSumbar.id - Sejumlah warga di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terutama korban terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi mengaku masih trauma dengan peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi. Bahkan, mereka kini takut tidur saat terjadi hujan.
"Kalau dulu, saat hujan turun, maka tidur kita akan tambah nyenyak di malam hari. Sekarang tidak, kami takut jika hujan, trauma banjir lahar," ungkap salah satu masyarakat di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Agam, Hatta Rizal, Kamis (20/6/2024).
Ia mengatakan, pasca banjir lahar, warga di kampungnya terpaksa ronda secara bergantian.
Tak hanya menjaga kampung dari resiko pencurian, para warga ini juga terpaksa ronda di pinggir sungai demi memantau ketinggian debit air.
"Ronda makin intens terutama di kala hujan. Jujur saja, kami takut jika banjir kembali terulang," kata dia.
Menurutnya pasca kejadian pada 11 Mei 2024 lalu, sudah sering terjadi peningkatan debit air sungai. Setiap debit air meningkat, warga-warga yang rentan seperti ibu dan anak, mesti diungsikan.
"Bayangkan, kami terpaksa mengungsikan orang tua dan anak-anak di tengah hujan. Meski debit air pada akhirnya terbilang aman, kami tak bisa mengambil resiko. Sekarang saya lihat, banyak warga kami yang terganggu kesehatannya," kata dia.
Selain pola hidup yang berubah, kata dia, saat ini banyak warga di kampungnya, yang terancam kehilangan pekerjaan karena lahan pertanian mereka tertimbun material.
Lahan pertanian yang tertimbun itu sama sekali tak bisa digarap. Seandainya digarap pun, saluran irigasinya telah rusak. Para petani hanya bisa menunggu respon dari pemerintah.
"Saya sangat berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan Sabo Dam di hulu sungai. Jika itu sudah dibangun, maka kecemasan kita akan berkurang. Saat ini semuanya penuh ketidakpastian," harapnya.
Jorong Cangkiang merupakan salah satu wilayah terdampak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Di kampung ini mengalir sebuah sungai yang bernama Batang Aia Katiak. Sungai ini berhulu dari Nagari Bukik Batabuah atau langsung dari Gunung Marapi.
Banjir lahar 11 Mei lalu mengakibatkan sungai ini meluap dan membanjiri pemukiman. Lebih dari 50 rumah terendam dan puluhan hektar lahan pertanian tertimbun di Jorong Cangkiang. (Antara)
Berita Terkait
-
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi
-
5 Momen Dramatis Viral Saat Rumah Pasha Ungu Dikepung Banjir Parah di Bogor
-
Detik-Detik Mencekam! Air Bah Kepung Rumah Pasha Ungu, Video Solidaritas Warga Viral
-
Rumah Mewah Pasha Ungu di Bogor Dikepung Banjir, Warga Turun Tangan Selamatkan Perabotan
-
Daftar 5 Provinsi Indonesia Terancam Tsunami Imbas Gempa Rusia, BNPB Minta Warga Menjauh!
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
QLola by BRI Jadi Bagian dari Transformasi Strategis Menuju Model Universal Banking
-
Jadwal Samsat Keliling dan SIM Keliling Kota Padang Hari Ini, Nggak Perlu Repot ke Kantor!
-
Klasemen Sementara BRI Super League 2025-2026, Semen Padang FC Peringkat 11
-
Bonggol Rafflesia Arnoldi Ditemukan di Solok, Bakal Mekar dalam Waktu Dekat!
-
2 Warga Pasaman Hanyut di Sungai, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari