SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyurvei pemasangan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di daerah terdampak bencana lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
"Survei lapangan ini tindak lanjut dari pemetaan titik pemasangan EWS yang sebelumnya dilakukan lewat udara menggunakan helikopter maupun pesawat tidak berawak (drone)," kata Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh, Selasa (11/6/2024).
Rencananya, sistem peringatan dini yang dipasang berupa perangkat sensor pengukur curah hujan dan sensor ketinggian muka air. Alat ini terintegrasi dengan alat EWS yang dipasang oleh BMKG berupa sensor cuaca di tiga titik atau di sekitar lereng Gunung Marapi.
Selain itu, BNPB juga menyurvei titik pemasangan rambu mitigasi bencana. Kemudian, BNPB juga melakukan observasi warga di sekitar Gunung Marapi terkait kesiapan pemasangan EWS dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Survei lapangan titik pemasangan EWS dan rambu mitigasi bencana akan dilakukan secara menyeluruh pada tiga kabupaten/kota terdampak banjir lahar dingin, yakni Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam.
"Adapun jumlah alat sensor EWS yang akan dipasang, yakni 20 alat di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Raditya Jati dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi beraudiensi dengan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi terkait penanganan dampak bencana.
Dalam koordinasi tersebut, BNPB menekankan pentingnya komitmen dan dukungan pemerintah daerah terkait pemasangan sistem peringatan dini setelah bencana banjir lahar dingin yang melanda Ranah Minang pada 11 Mei 2024.
"Komitmen ini penting agar pemanfaatan alat dapat terlaksana secara berkelanjutan," ujarnya.
BNPB juga mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menggerakkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemanfaatan, hingga pemeliharaan sistem peringatan dini dan sistem mitigasi bencana. (Antara)
Berita Terkait
-
BNPB: Indonesia Negara Nomor 2 Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia, Sumbar Waspada Megathrust!
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam