SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa teknologi modifikasi cuaca (TMC) cukup efektif dalam meredistribusi bibit-bibit awan hujan dari daerah-daerah yang terdampak bencana ke wilayah laut lepas.
"Sejak operasi dilakukan, jika pun terjadi hujan di daerah terdampak bencana terutama di bagian hulu, intensitasnya tidak terlalu tinggi," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto, dikutip Rabu (29/5/2024).
Agus tidak menampik masih terjadi hujan di bagian hilir daerah terdampak bencana, namun dengan intensitas rendah. Sebab, TMC tidak bisa serta merta menghilangkan hujan.
Apalagi, berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak operasi TMC dimulai pada 15 Mei 2024 pertumbuhan bibit-bibit awan masih cukup tinggi.
Selain itu, operasi tersebut juga bergantung pada kondisi cuaca sebelum TMC dilakukan. Sebagai contoh, apabila terjadi hujan maka paling banyak hanya satu kali sortie.
Memasuki hari ke-14 operasi TMC, BNPB telah menyebarkan sekitar 27 ton Natrium Clorida atau NaCl. Kemudian, BNPB mencatat sudah tiga kali memperpanjang rekayasa cuaca dan dijadwalkan berakhir pada Rabu (29/5).
Meskipun demikian Agus menegaskan BNPB bersama instansi terkait lainnya masih melakukan evaluasi. Apabila rekayasa cuaca masih dibutuhkan, maka bisa kembali diperpanjang.
"Besok (29/5) adalah hari terakhir operasi TMC dan akan kita close dulu. Namun, apabila diperlukan maka tidak menutup kemungkinan operasi lanjutan," ujar Agus.
Terakhir, Agus berharap 15 hari operasi rekayasa cuaca mampu mempercepat proses penanggulangan bencana lahar dingin Gunung Marapi yang melanda Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Banjarnegara Dilanda Longsor Besar: 48 Rumah Hancur, Pencarian Korban Terus Dikebut
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Galaxy Z Fold7 Wujudkan Semangat Pahlawan Masa Kini
-
Diakui Dunia: BRI Raih Penghargaan dari Asia Sustainability Reporting Awards 2025
-
Lebih dari Sekadar CSR, BRI Kumpulkan 4 Ton Lebih Sampah Plastik Lewat RVM Inovatif
-
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Raya Padang Stabil, Mendag RI Tinjau Jelang Nataru!
-
CEK FAKTA: Vaksin Tetanus Terbuat dari Daging Busuk, Benarkah?