Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 12 Mei 2024 | 21:49 WIB
Kondisi warga korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumbar. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Sejumlah warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) bermalam di pengusian. Salah satunya, berada di bangunan SDN 08 Kubangduo di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.

Kawasan Bukik Batabuah cukup parah terdampak banjir lahar dingin. Banyak rumah warga rusak, begitupun fasilitas umum. Bahkan, kendaraan milik warga terbawa arus hingga ke atap rumah dan ke tengah sawah.

Tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan warga. Mereka pun akhirnya bermalam di pengusian yang juga menjadi pusat posko bencana.

Seorang korban terdampak, Linda Wati, mengaku histeris saat detik-detik bencana alam ini melanda kampung halamannya. Jeritan minta tolong terdengar keras malam itu.

"Jeritan korban itu, Ya Allah Ya Robbi. Minta tolong, minta tolong semua," katanya di posko pengungsian, Minggu (12/5/2024) malam.

Linda menyebutkan terjangan banjir lahar dingin begitu cepat. Bahkan menurutnya, ini yang terparah dari bencana sebelumnya.

"Proses banjir lahar dinginnya begitu cepat. Lebih parah dari sebelumnya," ungkapnya.

Mewakili para korban bencana, Linda, meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan ini bencana terakhir, tidak terulang kembali.

"Doakan kami, mudah-mudahan ini yang terakhir. Jangan terulang lagi. Kami minta doa, biar selamat," imbuhnya.

Diketahui, korban jiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi dilaporkan mencapai 37 orang. Data tersebut tercatat hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (12/5/2024).

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan, 37 korban jiwa itu tersebar di dua daerah terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi.

"Total korban meninggal menjadi 37 orang. Semua sudah di evakuasi ke RSAM Bukittinggi, RSUD Batusangkar dan RS Bhayangkara," katanya.

Selain itu, kata Abdul Malik, ada pula sejumlah korban jiwa yang sudah dibawa pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Saat ini, pencarian korban masih berlangsung. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi korban jiwa dalam bencana alam tersebut.

"Tim SAR gabungan masih berada di lapangan untuk mencari korban lain yang terkena banjir di dua kabupaten itu," pungkasnya.

Kontributor: Saptra S

Load More