SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), menurunkan tim untuk menangani konflik satwa liar usai kerbau milik warga Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, diduga dimangsa Harimau Sumatera pada Jumat (3/5/2024).
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Rusdiyan P. Ritonga mengatakan, tim diturunkan setelah mendapat informasi dari pemerintah nagari atau desa setempat.
"Kita langsung menurunkan tim setelah mendapatkan laporan itu. Penanganan konflik dibantu Polsek Matur, anggota TNI, Pemerintah Nagari Lawang dan Tim Patroli Anak Nagari Baringin Kecamatan Palembayan," katanya, Sabtu (4/5/2024).
Ia mengatakan, tim mencari informasi terkait konflik tersebut dengan pemilik ternak tersebut atas nama Amin Suhaimi (54). Setelah itu mencari keberadaan satwa berupa jejak kaki, cakaran dan melakukan pengusiran dengan cara bunyi-bunyian di lokasi tersebut.
"Penanganan konflik kita lakukan beberapa hari kedepan sampai tidak ada ditemukan jejak dari satwa tersebut," katanya.
Rusdiyan mengimbau warga untuk mengandangkan ternak saat malam hari, berikan penerangan di lokasi kandang, ke kebun dari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB dan lainnya.
"Imbauan itu telah kita sampaikan ke warga sekitar, sehingga tidak menjadi korban serangan satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," katanya.
Sementara pemilik ternak Amin Suhaimi mengatakan anak kerbaunya dengan usia dua bulan dimangsa satwa pada Senin (29/4) sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat itu, ia mendengar auman dari satwa tersebut dan beberapa detik terdengar suara anak kerbaunya.
"Saya langsung keluar rumah untuk melihat tiga ekor kerbau yang diikat di depan rumah. Namun saya tidak melihat anak kerbau itu dan langsung memberitahukan pada istri," katanya.
Ia mencoba mencari anak kerbau dengan istri menggunakan obor dan menemukan anak korban dalam kondisi mati tidak jauh dari lokasi induknya.
Setelah itu, perut anak kerbau ditekan dan dikasih nafas buatan untuk memberikan pertolongan pertama.
Melihat kondisi kerbau sudah mati, ia langsung kembali ke rumah dan sekitar pukul 22.00 WIB, ia kembali melihat bangkai kerbau itu masih ada dan pada 24.00 WIB, kerbau masih ada.
"Kerbau tidak ada mengalami luka dan hanya berlendir dibagian leher, sehingga saya biarkan di lokasi itu, karena tidak bisa untuk menguburkan akibat hari sudah malam," katanya.
Ia mengakui kembali melihat bangkai kerbau pada Selasa (30/4) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun tidak ada di lokasi dan mencoba untuk mencari.
Berita Terkait
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Rizky dan Lestari, Harimau Sumatera penghuni baru TMSBK Bukittinggi
-
Melihat Proses Evakuasi Harimau Sumatera Pemakan Ternak di Agam
-
Krisis Konservasi: Gajah dan Harimau Sumatera Terancam di Aceh
-
Gemas! Bakso Anak Harimau Sumatera Curi Perhatian di Disney Animal Kingdom Amerika
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan