SuaraSumbar.id - Anak perlu diajarkan edukasi seksual sesuai dengan masanya di era digital. Pembelajaran seksual era kini pun tidak bisa disamakan dengan zaman dulu yang masih tabu mengenai keterbukaan informasi seksual.
“Dulu itu belum mengerti tentang keterbukaan dan hal-hal seperti ini kan dianggap tabu di orang tua kita dulu, sekarang generasi Y (usia 30 tahun-an) perlu keterbukaan, jangan sampai anak kita mendapatkan informasi yang salah dari media sosial,” kata Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), Lenny Utama Afriyenti dalam diskusi daring, Minggu (21/4/2024).
Menurut Lenny, era yang berbeda dibutuhkan cara pendekatan yang berbeda juga yakni mengutamakan komunikasi terbuka. Di sini, peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan edukasi seksual kepada anaknya khususnya anak perempuan.
Ia mengatakan orang tua perlu membangun kelekatan dengan anak meskipun anak sudah memasuki usia di atas 10 tahun. Ajak anak untuk mengobrol dan berikan edukasi tentang kesehatan perempuan pada anak di usia ini.
“Makannya kelekatan tidak hanya dibangun pada awal usia pertumbuhan usia 0 sampai 5 tahun, kelekatan itu dibangun sampai kapanpun, jika anak perempuan usia 10 atau 11 tahun dekatin lagi anaknya ajak ngobrol, dipeluk, jangan sampai dia mendapat pelukan dari tempat yang salah,” katanya.
Psikolog yang juga praktik di RS Permata Depok ini mengatakan pembelajaran tentang edukasi seksual bisa dilakukan dengan banyak cara dan disesuaikan dengan tipe belajar dan daya serap anak. Jika gaya belajar anak lebih suka dengan visual bergambar, orang tua bisa membelikan buku tentang edukasi seksual yang bergambar dan mudah dimengerti anak.
Orang tua bisa menjelaskan proses menstruasi pasti akan dilalui semua perempuan dan hal tersebut adalah normal. Ajak anak juga terbuka tentang apa saja mengenai seksualitasnya. Namun sebelum memberikan edukasi pada anak, Lenny menyarankan orang tua juga terlebih dahulu mempelajari hal tersebut agar tidak salah menerjemahkan kepada anaknya.
“Jadi kita dulu yang membuka percakapan, jangan anak yang bertanya duluan kalau anak bertanya duluan dan sudah terjadi kemungkinan dia takut, jadi kita seperti pasang jangkar dulu, itu akan lebih baik daripada kita tidak melakukan apa-apa,” kata Lenny. (Antara)
Berita Terkait
-
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
-
Cara Orang Tua Cegah Anak Jadi Korban atau Pelaku Pelecehan Seksual
-
3 Cara Edukasi Seks Anak Remaja, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Begini Cara Edukasi Seksual Mulai Anak Usia 2 Tahun
-
Profil Nisa Kinderflix: Mengedukasi Balita, Menarik Orang Dewasa
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
Viral Bidan Dona Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Warga di Pasaman, Jembatan Putus!
-
Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar: Berujung ke Ranah Hukum, Polisi Dalami
-
Bersama BRI, UMKM Aiko Maju Layani 2.400 Siswa Program MBG di Kepulauan Siau
-
Bantah 17 Mahasiswa KKN Unand Hilang di Limapuluh Kota: Sedang Survei Perkebunan Kopi!
-
Forum KONI se-Sumbar Kecam Penyegelan KONI Sumbar: Dukung Proses Hukum dan Legalitas Kepengurusan!