Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 13 April 2024 | 11:05 WIB
Ilustrasi marah. [Freepik.com/benzoix]

SuaraSumbar.id - Terkadang ketika merasa marah, kita ingin meluapkannya dengan cara berteriak atau marah kepada orang lain. Tapi tahukah kamu, bahwa hal itu justru bisa memperburuk keadaan?

Penelitian di Jepang ini menunjukkan bahwa menuliskan perasaan negatif dan kemudian membuangnya bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk meredakan kemarahan.

Penelitian yang melibatkan 50 peserta dengan sengaja membuat jengkel para relawan dengan meminta menuliskan perasaan negatif mengenai isu-isu sosial. Setelah itu, mereka disuruh membuang apa yang telah mereka tulis ke tempat sampah.

Cara ini membantu membuat efek menenangkan dengan cepat seiring dengan tingkat kemarahan dalam skala satu hingga enam, dengan cepat turun ke perasaan netral.

"Kami berharap metode kami akan menekan kemarahan. Namun, kami kagum bahwa kemarahan hampir bisa dihilangkan seluruhnya," kata penulis utama studi di Universitas Nagoya, Nobuyuki Kawai, melansir Antara.

Sebaliknya, jika menyimpan catatan yang berisi kalimat negatif maka akan terus merasa marah. Metode ini dapat membantu orang-orang yang berada dalam situasi stres di tempat kerja.

Ini terinspirasi oleh tradisi Jepang yang dikenal sebagai hakidashisara. Di mana orang-orang memecahkan cakram kecil yang mewakili hal-hal yang membuat mereka marah. Hakidashisara juga terdapat di festival tahunan berdasarkan tradisi tersebut.

"Teknik ini bisa diterapkan pada saat itu juga dengan menuliskan sumber kemarahan, seolah-olah mengambil memo, lalu membuangnya," katanya.

Load More