SuaraSumbar.id - Sebanyak 28 orang meninggal dunia dalam peristiwa banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (7/3/2024). Kemudian, 5 orang dilaporkan masih dalam pencarian tim gabungan.
Laporan tersebut berdasarkan data yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) hingga Rabu (13/3/2024).
"Tadi dilaporkan juga oleh Pak Bupati Padang Pariaman, tambah satu lagi yang meninggal, berarti totalnya semua ya bukan 32, jadi 33. Jadi artinya, 28 jadinya yang meninggal, dan lima yang hilang," kata Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Rustian.
Ia menegaskan, tidak ada lagi daerah yang terisolir akibat bencana hidrometeorologi basah. Kemudian, bantuan sudah dapat tersalurkan hampir di seluruh kecamatan terdampak di Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam dan Pasaman.
"Daerah yang terisolir tidak ada lagi karena, memang per hari Senin (11/3) telah dilaksanakan rapat koordinasi nasional (rakornas) BNPB bersama seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah, jadi dipastikan per Selasa (12/3), semua bantuan-bantuan itu sudah sampai ke masyarakat yang seperti yang disampaikan," katanya.
Ia juga mengemukakan, akses ke 15 kecamatan di Sumatera Barat sudah terbuka semua, sehingga BNPB akan menerjunkan personel dari TNI dan berkoordinasi dengan Kepala Basarnas setempat.
"Jadi dari Korem dari Kodim itu membantu semua bersama Polres, maka anggaran dana siap pakai kita, kita bantu juga untuk personel TNI dan Polri yang ada di daerah," ucapnya.
Rustian juga memastikan untuk wilayah-wilayah yang tidak dapat tertangani bantuan, maka akan diupayakan dengan observasi melalui udara dengan drone thermal.
"Jika tidak bisa tertangani kita akan observasi, seandainya itu perlu dengan akses udara pun nanti kita koordinasi dengan pemerintah daerah, tentunya disini ada Kodam TNI, dan sampai saat ini mungkin sudah bisa terjangkau semua dengan penanganan-penanganan yang ada, tentu dengan koordinasi yang kita lakukan dengan pemerintah provinsi dan daerah," tuturnya.
Ia juga menyebutkan, apabila ada potensi-potensi yang lain yang mengakibatkan semuanya kita akan bergerak secara koordinasi untuk menindaklanjuti penanganan yang cepat tepat yang tentunya dapat informasi dari data tersebut. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Negara Rawan Bencana, Anggaran BNPB Dipangkas: Siapkah Indonesia?
-
Heboh Surat Rapat Persiapan Nikahan Putri Kepala BNPB Berkop Resmi, Ini Klarifikasinya
-
Gempa Bekasi: 13 Gempa Susulan Terjadi! BNPB Ungkap Kondisi Terkini Warga
-
Gempa Poso Sulawesi Tengah: Dampak Kerusakan, Korban, dan Penanganan Terkini
-
BNPB: Baru 68 Persen Daerah Punya Kajian Risiko Bencana
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
Bursa Calon Ketua PDIP Sumbar Mencuat Jelang Konferda, Siapa Saja?
-
Aktivasi Rekening Dormant Kini Lebih Cepat dan Mudah Lewat Super Apps BRImo
-
Cerita Inspiratif Inovasi Samsung dari 3 Anak Muda Indonesia
-
Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Buruan Klaim Sebelum Habis!
-
Realisasi Beras SPHP di Sumbar Sudah Capai 2 Ribu Ton, Bulog Target 28 Ribu Ton!