Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 05 Maret 2024 | 15:28 WIB
Ilustrasi pistol memuntahkan proyektil peluru. [shutterstock]

SuaraSumbar.id - Beredar video Ketua DPC Demokrat Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Ismael Koto, menodongkan pistol ke seseorang yang merupakan tim kampanyenya saat Pileg 2024. Pria itu diketahui bernama Yulmar Yulianto.

Dari video yang beredar, terlihat Ismael yang memakai baju merah mempertanyakan soal uang yang telah dipinjam oleh anggota tim kampanyenya tersebut. Uang itu sebesar Rp 5 juta, digunakan untuk modal usaha.

Yulmar telah meminjam ke Ismael beberapa kali. Awalnya pembayaran lancar, untuk berikutnya, pembayaran mulai bermasalah.

"Senin pinjam Jumat dipulangkan, nyatanya bagaimana (ada dibayarkan)?," begitu potongan percakapan Ismael dengan Yulmar di dalam video yang beredar.

Yulmar sempat menjawab bahwa kondisinya yang membuat ia tak mampu membayar utang. Bahkan Yulmar menyebut dirinya tak berniat untuk mengelabui, dan menyinggung soal perjuangannya memenangkan Ismael pada Pileg 2024.

"Tidak sesuai perjuangan kamu itu, apa hasil perjuangan kamu itu?," tanya Ismael.

Dalam video tersebut, kemudian terdengar anggota tim kampanye Ismael yang lain mempertanyakan perolehan suara yang didapat oleh Yulmar. Namun Yulmar malah menyinggung soal uang yang telah disebarkan.

"Uang yang bang sebarkan berapa? Uang bukan ke saya diserahkan, buka saya yang sebarkan," kata Yulmar kepada anggota tim kampanye lainnya.

Di akhir video, Ismael yang telah emosi kemudian mengeluarkan benda seperti pistol. Senjata mirip pistol itu lalu ditodongkan ke kepala Yulmar.

Ismael mengungkapkan, bahwa benda yang dikeluarkannya itu bukan senjata api sungguhan. Benda menyerupai pistol tersebut adalah korek api.

"Itu mancis yang seperti senjata api. Bukan senjata api (beneran), mancis atau korek api," kata Ismael, Selasa (5/3/2024).

Ismael mengatakan, dia emosi karena Yulmar berbelit dalam pembayaran utangnya. Padahal sebelumnya, ia memohon dan bahkan mau memakai perjanjian hitam di atas putih hingga memakai jaminan.

"Dia minta bantu. Untuk usaha katanya. Boleh buat hitam di atas putih, dan bahkan memberikan jaminan STNK atau surat tanah. Tapi saya jawab tidak usah sejauh itu. Akhirnya saya pinjamkan," ungkapnya.

Ismael mengaku dirinya tersulut emosi setelah Yulmar bersikeras bahwa uang yang dipinjamnya untuk usaha malah terpakai untuk yang lain. Selain itu, Yulmar tidak mau menandatangi surat soal pembayaran utangnya sesuai janjinya yang dulu.

Bahkan, lanjut Ismael, Yulmar kedapatan merekam secara diam-diam. Padahal ia merupakan tamu yang datang kekediaman Ismael.

"Siapa yang tidak dongkol, bukanya berterima kasih ke saya (sudah ditolong). Kalau betul orang Minang dia, memohon katakan belum bisa bayar, bukan bersikeras," ujarnya.

Ismael menegaskan, uang Rp 5 juta yang dipersoalkan bukan sangkut pautnya dengan perolehan suara yang didapat di Pileg. Ini murni soal utang piutang secara pribadi.

"Sedangkan polisi saja, membuat surat tugas, meminta izin. Ini dia (ambil video) tidak minta izin. Jadi itulah kenapa saya terpancing emosi, saya berharap tentunya media sosial dan masyarakat jangan menjustifikasi, belum tahu persoalannya," imbuhnya.

"Terkait dengan itu, saya akan mengambil langkah hukum. Mungkin saya akan mengumpulkan bukti-bukti, karena telah menyebarkan fitnah di media sosial," sambung Ismael.

Kontributor: Saptra S

Load More